KOMPAS.com - Para peneliti dan ahli kesehatan hingga saat ini masih sangat berfokus mempelajari virus corona.
Temuan dan pemahaman baru membantu pengelolaan penyakit yang lebih baik, serta membuka jalan bagi kemungkinan vaksin yang efektif.
Dengan berfokus pada gejala dan faktor risiko yang dilaporkan, para peneliti melakukan studi terkait gejala seperti obesitas, merokok, diabetes, polusi udara.
Baca juga: Konsumsi Vitamin D Bisa Pengaruhi Angka Kematian Covid-19
Dan, salah satu topik yang paling fokus adalah bagaimana dampak Covid-19 pada anak-anak.
Para ahli dan ilmuwan kesehatan telah mempelajari sejauh mana virus memengaruhi anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Ada jauh lebih sedikit kasus virus corona yang dilaporkan pada anak-anak, di mana sebagian besar anak tertular infeksi dari seseorang yang tinggal bersama mereka.
Virus Sars-Cov-2 biasanya menyebabkan infeksi yang lebih ringan pada anak-anak daripada orang dewasa atau orang yang berusia lebih tua.
Menurut laporan terbaru, ketika anak tertular Covid-19, mereka cenderung tidak sakit parah daripada orang dewasa.
Studi ini menyebut, bukti sampai saat ini menunjukkan meskipun anak-anak mengembangkan Covid-19, sangat sedikit anak-anak mengalami gejala parah, bahkan jika sebelumnya mereka memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Anak yang Susah Makan di Tengah Pandemi Corona