Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Sedih? Cari Kebahagiaan dengan Menolong Orang Lain

Kompas.com - 11/05/2020, 13:24 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Bukan sekadar sugesti bahwa menolong orang lain bisa membuat perasaan jadi bahagia.

Menurut penelitian, perbuatan menolong orang lain seperti memberi bagi yang membutuhkan sangat baik untuk otak. Bahkan, orang yang kerap menolong lebih jarang sakit dan berumur lebih panjang.

Penelitian ini adalah inisiatif dari University of Pittsburgh dengan melibatkan 45 relawan. Mereka diberi pilihan melakukan kegiatan yang menguntungkan diri sendiri, membantu teman yang sedang membutuhkan, atau kegiatan sosial. Berbeda pilihan, berbeda pula hasilnya.

Para partisipan yang memilih untuk membantu teman yang sedang membutuhkan menunjukkan ada peningkatan aktivitas di otak yang berfungsi layaknya “reward center”.

Menariknya lagi, bagian otak yang merespons stres lewat peningkatan tekanan darah dan peradangan justru mengalami penurunan aktivitas.

Tak hanya untuk otak, mekanisme menolong orang lain diketahui juga baik untuk kesehatan, terutama dalam jangka panjang.

Para relawan yang terlibat dalam penelitian University of Pittsburgh tahap kedua – dengan jumlah lebih banyak yaitu 400 orang – menjadi lebih jarang sakit.

Baca juga: Berbuat Baik dan Tetap Aktif, Ini Berbagai Resep Umur Panjang...

Manfaat menolong orang lain untuk kesehatan adalah:

  • Meningkatkan kepercayaan diri
  • Lebih peka terhadap kondisi di sekitar
  • Mengurangi perilaku yang berisiko
  • Menghilangkan depresi
  • Mengatasi rasa cemas berlebih

Tak kalah penting, kebiasaan menolong orang lain juga membuat rasa “ketagihan”, ingin terus menerus melakukan hal yang sama.

Dengan banyaknya manfaat dari menolong orang lain terhadap kesehatan diri sendiri, artinya sama saja berinvestasi dengan menolong diri sendiri.

Menolong orang lain, rahasia kebahagiaan

Masih dari sudut pandang ilmiah, menolong orang lain mengaktifkan bagian otak yang sama dengan yang biasanya terstimulasi saat mengonsumsi makanan lezat atau bercinta.

Fakta ini diperoleh lewat penelitian dengan teknologi functional magnetic resonance imaging atau fMRI.

Saat melakukan hal yang menyenangkan, ada zat kimia di otak yang aktif yaitu endorfin. Secara psikologis, perilaku baik seperti menolong orang lain adalah stimulus produksi endorfin.

Ketika seseorang menolong orang lain yang sedang membutuhkan, tentu muncul rasa bahagia karena merasa bermanfaat.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com