Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2020, 10:17 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.comPandemi Covid-19 memaksa Pemerintah menutup aktivitas belajar mengajar di sekolah, dan memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Berdasarkan hasil penelitian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), PJJ di Indonesia saat ini menimbulkan kesenjangan pendidikan antara kelompok mampu dan tidak mampu.

“Akses listrik, internet, dan kemampuan membeli pulsa dan komputer atau ponsel yang layak untuk belajar jarak jauh ternyata sangat tidak memadai.”

Demikian diungkapkan Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam Diskusi Online seri #1 Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia-Unicef, Senin (11/5/2020) kemarin.

Baca juga: Kiat Meningkatkan Imun Tubuh Selama Berpuasa di Tengah Pandemi Corona

Retno mengatakan, masih banyak anak yang tak memiliki keleluasaan akses untuk mengikuti pembelajaran secara online.

Dampaknya, mereka kehilangan kesempatan untuk mendapat pembelajaran yang layak. Padahal, mendapat pendidikan adalah salah satu hak anak yang wajib dipenuhi Pemerintah.

“PJJ tidak efektif. Sejak PJJ diberlakukan, KPAI telah menerima ratusan pengaduan terkait beban tugas. Mayoritas pengadu adalah anak-anak usia sekolah menengah,” tutur dia.

Baca juga: Berbagai Tips Puasa di Tengah Pandemi Virus Corona

Dalam penelitian KPAI yang melibatkan 246 responden utama, 1.700 siswa pembanding, dan 602 guru, KPAI mendapat kesimpulan, PJJ membuat siswa kelelahan, kurang istirahat, dan stres.

"Siswa mengatakan, selama PJJ kebanyakan guru hanya memberikan tugas dan menagih."

"Nyaris tak ada interaksi seperti tanya jawab langsung, atau guru menjelaskan materi,” kata Retno.

Kondisi ini memicu anak kelelahan dan kebingungan mengerjakannya.

Sedangkan, 73,2 persen guru hanya memberikan tugas dan tak ada interaksi. Alasan yang diberikan guru karena anak tidak memiliki akses internet yang cukup.

Baca juga: PSBB, Masa Tepat bagi Orangtua Tingkatkan Kualitas Hubungan Keluarga

Dari hasil survey tersebut, 76,7 persen menyatakan tidak suka belajar dari rumah.

"Anak-anak stres. Mereka berjuang mengerjakan tugas bukan karena suka, tapi hanya untuk mengejar nilai," tambah dia.

Problem lain yang muncul dari PJJ adalah akses internet yang mahal dan tak mudah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com