Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga asal Beijing Menikmati Terjebak di Pulau Selama Lockdown

Kompas.com - 13/05/2020, 18:29 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Rex Yang dan keluarganya sudah merencanakan liburan dua minggu ke Seychelles pada bulan Januari. Siapa sangka, liburan tersebut diperpanjang sampai tiga bulan gara-gara pandemi Covid-19.

Yang (33), warga Beijing, memilih Pulau La Digue, pulau terbesar ketiga di Seychelles, negara kecil di Samudra Hindia, Afrika Timur. Pada awalnya liburan Yang dan keluarganya memang diperpanjang karena kesehatan sang ibu kurang baik.

Kemudian, durasi liburannya diperpanjang lagi karena bandara di Seychelles ditutup untuk mencegah penularan virus corona. Mereka pun terjebak di pulau itu sampai saat ini.

Dalam liburan itu Yang mengajak ibu, kakak perempuan dan keponakannya menikmati La Digue yang memiliki cuaca nyaman, hutan rimbun, dan pantai berpasir putih.

“Kami bangun jam 7.30 pagi, memasak dan sarapan. Setelahnya kami semua akan menghabiskan waktu di pantai selama dua jam, memberi makan kura-kura raksasa Aldabra dan menikmati ombak,” kata Yang.

Setelah beristirahat di siang hari, mereka akan bermain lagi ke pantai sambil menunggu matahari terbenam di Samudera Hindia.

Baca juga: Kisah Cinlok di Tengah Pandemi, Gadis Kirgizstan Terjebak di Bali hingga Jatuh Cinta pada Pria Lampung

Villa dua lantai tempat Rex Yang dan keluarganya tinggal di Seychelles.Weibo/Rex Yang Villa dua lantai tempat Rex Yang dan keluarganya tinggal di Seychelles.

Kemudian kasus pertama Covid-19 dilaporkan di Seychelles pada 14 Maret. Pemerintah setempat pun menerapkan kebijakan social distancing, menutup sekolah dan toko-toko, serta melarang orang asing masuk dan keluar dari negara tersebut.

Pantai juga ditutup mulai awal April dan hal itu membuat Yang dan keluarganya frustasi. Namun, mereka berusaha menikmati hari-hari di villa dua lantai seluas 200 meter persegi dengan halaman rumput dan hamparan pasir.

“Kami main tenis dan voli di halaman. Ibu santai menonton drama China. Aku belajar bahasa Perancis, salah satu bahasa resmi di Seychlles. Sekarang bahasa Perancisku cukup baik untuk percakapan sehari-hari,” ujarnya.

Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Keluarga Asal Inggris Kabur ke Bali

Keliling dunia

Yang memang orang yang senang traveling. Ia berhenti bekerja dari kantornya, sebuah perusahaan IT di Beijing lalu melakukan perjalanan ke India, Afrika, Amerika Selatan, dan Amerika Utara.

Setelah mengunjungi hampir semua negara di Amerika, ia memutuskan untuk mengajak keluarganya berlibur ke Seychelles.

“Saya ingin menghabiskan waktu bersama mereka selama festival musim semi. Kini saya berencana untuk kembali ke Beijing dan tinggal di sana selama 2020,” katanya.

Rencana kepulangannya ke China juga didasari karena obat diabetes ibu Yang mulai habis dan juga anggaran liburan mereka.

“Untunglah pemilik rumah sangat baik. Mereka mengurangi biaya sewa,” katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com