BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Becefort

Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi, Ini Cara agar Sistem Imun Tetap Terjaga

Kompas.com - 16/05/2020, 13:05 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tentunya umat Islam tetap melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Pada saat yang sama, umat Islam juga tengah melaksanakan imbauan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah agar penyebaran Covid-19 terhenti.

Meski situasinya demikian, tak mengurangi esensi untuk memaknai khidmatnya ibadah puasa Ramadhan.

Agar ibadah puasa tetap maksimal di masa pandemi, hal penting yang perlu dilakukan adalah menjaga imunitas tubuh tetap terjaga.

Berikut ini ulasan terkait upaya menjaga sistem imunitas tetap stabil pada bulan Ramadhan.

Ibadah untuk sehat

Siapa bilang banyak melakukan ibadah dampak baiknya hanya berkaitan dengan urusan akhirat?

Ternyata penelitian membuktikan bahwa memperbanyak kegiatan ibadah, tubuh juga semakin sehat.

Berpuasa pada bulan Ramadhan jadi momentum tepat untuk perbanyak shalat, dzikir dan tadarus.

International Journal of Health Sciences & Research menyebutkan, gerakan shalat mampu memperlancar peredaran darah.

Setiap gerakan shalat mampu memperlancar aliran darah dan juga getah bening, serta memperkuat otot lengan.

Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang dan membuat aliran darah kaya oksigen menjadi lancar dan otot jadi tidak kaku.

Konsumsi serat saat buka dan sahur

Saat berpuasa, Anda juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang divariasikan dengan jenis serat tinggi saat sahur maupun berbuka puasa.

Apel, misalnya. Buah ini mengandung serat tinggi serta kaya vitamin dan mineral yang mengenyangkan, bahkan jika hanya makan satu buah.

Pangan berserat yang juga tepat dikonsumsi saat sahur dan berbuka adalah brokoli. Selama puasa, makan sahur dengan brokoli akan membuat perut kenyang lebih lama sekaligus menyehatkan.

Konsumsi air mineral yang cukup

Meski tengah berpuasa pada bulan Ramadhan, minum air putih 8 gelas sehari tetap dianjurkan. Akan tetapi, cara memenuhinya berbeda dari hari biasanya.

Mengutip Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), ahli Gizi Dr Samuel Oetoro MS SpGK mengatakan pentingnya minum air putih 8 gelas sehari.

Menurutnya, mengonsumsi air mineral bermanfaat untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh selama puasa.

Jika kekurangan air, maka metabolisme tubuh bisa terganggu dan menyebabkan berbagai masalah.

Berolahraga

Ternyata saat sedang menjalani puasa, Anda tetap dapat melakukan olahraga ringan.

Agar olahraga tersebut tidak menganggu jalannya puasa, lakukanlah dengan cara yag aman.

Misalnya, lakukanlah olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda menjelang waktu berbuka puasa selama 30-60 menit.

Melakukannya jelang buka puasa akan membuat tubuh memiliki beberapa simpanan glikogen untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar saat olahraga.

Tidur cukup dan tidak begadang

Tidur dalam durasi 6 hingga 8 jam per hari pada orang dewasa sangat penting untuk meregenerasi serta produksi protein untuk sel-sel imun.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology menjelaskan bagaimana sistem kekebalan tubuh memperbaiki diri sendiri saat tidur.

Peneliti menemukan bahwa saat tidur, beberapa subset sel T berkurang dari aliran darah sehingga resiko infeksi rendah. Sel T adalah jenis sel darah putih dan merupakan dasar sistem kekebalan tubuh manusia.

Konsumsi suplemen multivitamin sebelum tidur

Saat puasa, pastikan juga tubuh menerima asupan vitamin C dan E.

Simin Nikbin Meydani dalam bukunya berjudul Military Strategies for Sustainment of Nurition and Immune Function in the Field (1999) menyebutkan, vitamin C dapat mengaktifkan enzim kunci untuk membentuk hormon yang membantu melawan infeksi.

Sedangkan vitamin E diketahui sebagai antioksidan kuat untuk melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Nah, agar sistem imun jumlahnya tak merosot, diperlukan pula vitamin B untuk menyokong sel darah putih sebagai pelindungi tubuh.

Utamanya vitamin B12 dan B6 yang berperan dalam mempertahankan limfosit. Vitamin B membuat tubuh tangguh dan mencegah infeksi secara berulang.

Untuk melengkapi kebutuhan vitamin-vitamin itu, Anda dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan seperti buah dan sayur seperti kiwi, mangga, pepaya, nanas, serta sayuran seperti brokoli, paprika, dan tomat.

Selain itu, Anda juga dapat menunjang kesehatan dengan mengonsumsi suplemen, seperti Becefort.

Agar mudah dikonsumsi, suplemen multivitamin itu dikemas dalam bentuk tablet, di mana per tabletnya mengandung vitamin C 500 mg, vitamin E 30 mg, dan vitamin B kompleks.

Perlu diketahui pula, waktu terbaik bagi orang dewasa untuk mengonsumsi 1 tablet vitamin adalah pada malam hari sebelum tidur.

Sedangkan pada anak-anak direkomendasikan mengonsumsi Becefort dalam bentuk sirup yang mengandung 100 miligram vitamin C dan vitamin B kompleks.

Becefort sirup dapat dikonsumsi anak-anak usia tujuh tahun ke atas satu kali per hari, satu sendok sebanyak 5 sampai 10 mililiter.

Namun perlu dicatat, ada baiknya Anda telah memahami manfaat suplemen tersebut bagi kesehatan Anda.

Pastikan pula saat hendak mengonsumsinya, perut tidak dalam keadaan kosong. Dengan demikian, daya tahan tubuh Anda dan keluarga tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com