Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2020, 12:47 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemberitaan di media arus utama atau pun sosial akhir-akhir ini diramaikan dengan gambaran kerumunan orang di pusat perbelanjaan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Dalam cuplikan-cuplikan kejadian tersebut diperlihatkan bagaimana warga berinteraksi tanpa menghiraukan imbauan social distancing.

Kondisi tersebut mendorong ahli epidemiologi Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Panji Fortuna Hadisoemarto angkat suara.

Baca juga: Tips Memilih Masker Motor yang Aman saat Pandemi Corona

Ia meminta masyarakat untuk memahami, gelombang pertama penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia, termasuk Jawa Barat, belumlah tuntas.

“Gelombang pertama yang belum selesai ini juga berpotensi naik drastis jika tidak ada pengetatan PSBB,” ujar Panti, belum lama ini.

Panji lalu menjelaskan bagaimana virus corona bisa menyebar dengan mudahnya di pusat niaga seperti toko baju.

Sebab, droplet dari pembawa virus (carrier) bisa menempel di permukaan benda-benda yang ada di pusat perniagaan.

Jika permukaan benda yang terkena droplet ini disentuh, maka virus dapat berpindah dan menginfeksi orang yang menyentuhnya.

Baca juga: Cegah Virus Corona, #MudikOnline Aja Yuk...

“Potensi penyebaran tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal dengan berdesakan di toko baju, toko emas, tanpa mempertimbangkan protokol kesehatan, ini sangat meningkatkan risiko penularan,” ujar Panji.

Pergerakan dan kontak anggota masyarakat menjadi kunci dalam menekan kasus Covid-19.

Semakin kecil persentase pergerakan masyarakat, pandemi Covid-19 semakin cepat ditanggulangi. Hal tersebut didapat berdasarkan permodelan yang dia buat.

Ia menyuaun simulasi bagaimana Covid-19 akan menyebar di Jawa Barat dalam beberapa skenario.

Pertama, meski PSBB berhasil menurunkan transmisi, ada sisa transmisi yang menyebabkan munculnya kasus baru setiap hari.

Sebaliknya, jika pergerakan masyarakat tidak dapat ditekan lebih kecil, maka pandemi Covid-19 baru bisa teratasi tiga tahun ke depan.

Baca juga: Adaptasi atas Normal Baru dalam Pandemi Corona

Untuk itu, Panji merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat agar pergerakan masyarakat terus ditekan.

Intinya, jika PSBB diperketat sedikit lagi, bisa mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jabar. Bahkan dalam waktu kurang dari satu bulan.

"Pada dasarnya, pemodelan yang saya buat merekomendasikan bahwa kita harus mengetatkan PSBB sedikit lagi, agar penurunan dengan cepat itu bisa terjadi," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com