Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: New Normal Harus Dihadapi, tapi Ada Tahapannya

Kompas.com - 02/06/2020, 07:50 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah negara mulai menjalani fase normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Di Indonesia sendiri, tengah dilakukan persiapan-persiapan untuk memasuki fase new normal tersebut.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr. Daeng M. Faqih, SH, MH mengatakan, new normal adalah fase yang harus dihadapi.

Apalagi, obat spesifik dan vaksin Covid-19 diperkirakannya masih sangat lama ditemukan, sehingga masyarakat tidak mungkin mengunci diri terlalu lama hingga obat dan vaksin tersebut ditemukan.

"New normal mau tidak mau harus kita hadapi," ujarnya dalam Live Streaming YouTube Betadine Indonesia, Selasa (2/6/2020).

Baca juga: Masuki New Normal, Pengunjung Mall Dibatasi 35 Persen

Daeng menambahkan, new normal bukan berarti kita kembali ke kehidupan seperti sebelum Covid-19 muncul. Ia mengingatkan pemerintah untuk mempersiapkan tahapannya secara berhati-hati berdasarkan indikator dan kriteria kesehatan.

"Ada kriteria dan indikator yang harus kita jaga. Dalam pelaksanaannya, ada standar, protokol dan evaluasi," papar dia.

Misalnya, dalam menentukan daerah yang sudah masuk indikasi dan kriteria untuk menjalani new normal, termasuk mengatur aktivitas yang akan berlangsung seperti di perkantoran, pabrik-pabrik, dan tempat aktivitas lainnya.

"Itu secara bertahap dilakukan. Jadi tidak bisa serampangan sekaligus mal dan pasar dibuka bersamaan. Ada standar dan tahapan," kata Daeng.

Selain itu, tentunya diikuti dengan persiapan protokol kesehatan, seperti memastikan masyarakat disiplin menjalani perilaku bersih dan sehat untuk mencegah Covid-19.

Harapannya, lanjut dia, adalah agar masyarakat tetap bisa beraktivitas secara produktif dan tetap aman di tengah pandemi.

"Harapannya kita bisa beraktivitas, produktif di tengah ancaman virus tapi perilaku dan lingkungan kita baik, kita tidak mudah terjangkit Covid-19," tutur Daeng.

Baca juga: New Normal (yang) Tak Normal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com