Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2020, 18:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sistem saraf dan kontrol otot anak semakin berkembang ketika memasuki usia 6 bulan, termasuk kemampuan motorik kasar dan halus.

Pengembangan motorik kasar melibatkan koordinasi otot-otot besar untuk aktivitas yang lebih aktif. Misalnya, anak mulai bisa duduk, berdiri, berjalan, berlari, menjaga keseimbangan, atau mengubah posisi.

Sementara keterampilan motorik halus melibatkan koordinasi gerakan otot-otot kecil, meliputi tangan, jari-jari dan pergelangan tangan.

Kemampuan ini memungkinkan anak melakukan berbagai hal seperti menggerakan tangan untuk makan, menggambar, mengambil barang-barang berukuran kecil, menggenggam, hingga memasukkan benda ke dalam wadah.

Orangtua bisa membantu anak melatih kemampuan motoriknya dengan berbagai stimulasi, termasuk stimulasi sederhana yang dilakukan sehari-hari. Misalnya, menggunakan camilan berukuran kecil yang bisa dipegang jarinya.

Baca juga: Bayi Mogok Minum ASI? Yuk Cari Tahu Penyebab dan Solusinya

"Bunda dapat melatih motorik si kecil, sekaligus juga memberikan nutrisi yang tepat melalui makanan atau camilannya, sehingga si kecil bisa belajar menggenggam dan menjimpit camilannya sambil makan makanan bernutrisi tersebut juga."

Hal itu diungkapkan oleh Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas Lifestyle.

Berikut beberapa contoh aktivitas sederhana yang bisa dilakukan untuk menstimulasi motorik bayi:

1. Bermain telungkup

Pastikan ibu atau orang dewasa lainnya mengawasi anak ketika melakukan permainan ini. Untuk menstimulasi si kecil lewat aktivitas ini, posisikan tubuh mereka tertelungkup. Ini dilakukan untuk memperkuat otot leher dan punggung anak.

Pancing perhatian anak dengan memegang mainan berwarna-warni serta bunyi yang menarik perhatiannya. Lakukan posisi ini selama 1-2 menit.

Baca juga: Kenali 6 Penyebab Batuk Balita yang Tak Kunjung Sembuh

Ilustrasi bayi dan bagasi. Dok. Lonely Planet Ilustrasi bayi dan bagasi.

2. Main bola

Gulirkan bola besar ke arah anak dan amati responsnya. Awalnya mungkin dia hanya sekadar menepuk bola tersebut. Namun, respons anak akan berkembang seiring berjalannya waktu. Misalnya, di waktu berikutnya anak akan berusaha untuk mendorong balik bola tersebut.

Di waktu berikutnya, ayah atau ibu bisa mengajak anak bermain memberi dan menerima. Letakkan sesuatu yang dapat digenggam anak, lalu coba tarik atau ambil benda tersebit dengan lembut. Aktivitas ini dapat membantu membentuk otot ketika anak berusaha menolak memberikannya.

Baca juga: Simak, 2 Tips agar Bayi Lahap Menyantap MPASI

3. Makan camilan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com