Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Bayi di AS Lahir dengan Kondisi Mulut yang Langka

Kompas.com - 03/06/2020, 11:15 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Foxnews

KOMPAS.com - Seorang bayi perempuan baru-baru ini dilahirkan dengan dua mulut, kondisi ini sangat langka terjadi pada bayi yang baru lahir.

Dalam laporan yang diterbitkan di BMJ Journals pada Selasa (19/05/2020) lalu, dokter dari Medical University of South Carolina, AS, merinci kejadian langka yang hanya muncul dalam 35 kasus di literatur medis sejak tahun 1900.

Pada "duplikasi kraniofasial," bagian-bagian wajah atau terkadang seluruh wajah, menampilkan bagian tubuh dua kali pada subjek yang sama.

Baca juga: Ibu Cemas ASI Tidak Cukup? Ketahui Jumlah Kebutuhan Bayi Baru Lahir

Dalam kasus ini, dokter di Medical University of South Carolina melihat massa di sepanjang rahang bayi dengan ultrasonografi pada trimester ketiga kehamilan.

Diagnosis awal mencakup kista kongenital dan displasia fibrosa, ketika jaringan seperti bekas luka berkembang di tempat tulang.

Dokter juga mengira massa itu bisa berupa teratoma, tumor langka yang mengandung organ atau jaringan yang sudah berkembang sempurna seperti rambut, otot, atau gigi.

Tetapi ketika bayi itu lahir, dokter menemukan dia memiliki "rongga mulut duplikat", atau dengan kata lain, mulut kedua.

Rongga itu berisi bibir lain, enam gigi molar, dan bahkan sebuah lidah kecil yang bergerak selaras dengan lidah di tengah mulutnya.

Baca juga: Diberi Pola Makan Vegetarian, Bayi Ini Kurang Gizi

Meskipun bayi itu lahir sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan, dokter melakukan pembedahan massa ketika ia berusia enam bulan.

Kondisi sang bayi berkembang dengan sejumlah pembengkakan di lokasi sayatan karena penumpukan cairan, tetapi tindak lanjut pasca operasi lainnya menunjukkan itu sembuh dengan sendirinya dan bayi dapat mengonsumsi ASI dengan baik.

Namun, dokter mencatat adanya kerusakan saraf kecil di bibir bawahnya.

Duplikasi kraniofasial biasanya didiagnosis dalam rahim atau segera setelah kelahiran.

Para dokter mencatat, satu laporan kasus dari tahun 1978 tentang mulut "tambahan" yang ditemukan pada pasien berusia 22 tahun setelah diagnosis yang tertunda.

Baca juga: Mengapa Bayi Tersenyum Saat Tidur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com