Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Jarak Aman untuk Cegah Penularan Covid-19?

Kompas.com - 05/06/2020, 09:42 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Dengan akan dibukanya perkantoran, pusat pertokoan dan hiburan, dalam waktu dekat, kita wajib memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. Termasuk dengan menjaga jarak fisik antar manusia.

Ada beberapa anjuran mengenai jarak fisik yang aman di era normal baru. Ada yang menyebut idealnya jarak antar orang adalah dua meter, tetapi ada juga yang menyebut satu meter sudah cukup.

Menurut salah satu penelitian yang diklaim paling komperhensif, disebutkan bahwa jarak fisik paling optimal untuk mencegah penularan Covid-19 adalah minimal satu meter. Namun, yang paling efektif ternyata dua meter.

“Jarak fisik lebih dari satu meter dapat mengurangi infeksi virus secara signifikan. Setiap jarak ini bertambah satu meter lebih jauh, efektivitas pencegahannya bertambah dua kali lipat,” tulis peneliti dalam laporannya di jurnal The Lancet.

Perlu diingat ini adalah jarak optimal, sebab ada penelitian yang mengatakan bahwa dalam kondisi tertentu, droplet bersin dapat menyebar hingga 6-8 meter.

Covid-19 menular melalui droplet, terutama ketika orang batuk dan bersin. Droplet yang membawa virus itu lalu masuk melalui mata, hidung, dan mulut, atau lewat tangan yang terkontaminasi ketika menyentuh permukaan di tempat umum.

Baca juga: Selama Pandemi, Berapa Jarak Aman Olahraga dengan Orang Lain?

Sementara itu, penutup wajah dan masker dinilai tetap diperlukan untuk mencegah infeksi. Sedangkan pelindung mata dianggap memberi keuntungan tambahan, walau bukti penelitian mengenai hal ini masih sedikit.

“Yang paling penting, bahkan jika semua itu dipakai dengan benar dan dikombinasikan, tidak ada yang bisa memberi perlindungan sempurna. Perlindungan standar dengan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan, sangat esensial untuk mengurangi penularan,” tambahnya.

Temuan ini merupakan kesimpulan yang didapatkan oleh penelitian yang dilakukan Derek Chu dan timnya. Mereka mengkaji 172 penelitian dari 16 negara dan enam benua serta 25.698 pasien dengan Covid-19, SARS, dan MERS.

Penelitian tersebut didanai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjadi semacam pedoman karena masing-masing pemerintah dan organisasi mengeluarkan panduan yang berbeda-beda tentang jarak aman.

Baca juga: Studi: Penggunaan Masker dan Jaga Jarak Kurangi Risiko Tertular Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com