Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesalahan saat Menggunakan Gendongan, Wajib Dihindari!

Kompas.com - 07/06/2020, 14:17 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Gendongan bayi adalah perlengkapan yang bagus untuk orangtua. Gendongan bayi bisa membuat ibu terlepas sesaat tanpa harus menahan bayi. Dengan teknik yang tepat, menggunakan gendongan bayi dapat memberikan perubahan besar untuk bayi, memperkuat bonding, dan bahkan menenangkan bayi.

Meski begitu, ternyata ada beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika menggunakan gendongan bayi yang kadang tidak disadari.

Salah satunya, U.S. Consumer Product Safety Commission (CPSC) menemukan 159 insiden dengan sling yang tidak pas, yang mencakup 17 kematian selama periode 14 tahun.

Tentu saja, kematian yang tidak disengaja bukan satu-satunya masalah. Gendongan bayi yang posisinya tidak tepat juga dapat menyebabkan masalah dengan lengan atau pinggul bayi.

"Selalu andalkan rekomendasi dari dokter Anda setiap kali mendiskusikan sesuatu tentang gendongan bayi," kata Dr. Robert Raspa, dokter anak di Jacksonville, Florida, dan anggota American Academy of Family Physicians.

Dengan lebih dari 37 tahun di lapangan, Dr. Robert telah melihat bagaimana orang tua membuat kesalahan saat menggunakan gendongan bayi. “Jika orang tua mengingat beberapa hal, risikonya berkurang secara dramatis,” tambahnya.

Baca juga: 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Bayi Demam

Kesalahan saat menggunakan gendongan
Lalu, apa saja kesalahan saat menggunakan gendongan bayi yang harus dihindari? Berikut ulasannya!

1. Posisi kepala dan wajah bayi tidak bebas
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang pertama adalah posisi kepala dan wajah bayi tidak bebas. Ini menjadi tips yang pertama dan terpenting. Ketika berada dalam gendongan, wajah bayi tidak boleh ditekan ke dada atau punggung. Wajah bayi harus dibiarkan bisa meilihat ke atas, bawah, dan ke depan.

“Pinggul dan lutut harus ditekuk, dan lengan bisa bergerak. Untuk bayi yang masih belum memiliki otot leher yang baik, penyangga kepala dianjurkan,” ujar Robert.

Pakailah gendongan yang pas dengan ukuran badan dan umur bayi. Ini akan memberikan ruang bagi seorang anak untuk menggerakkan kepalanya.

“Lengan harus dalam posisi tertekuk, dengan bahu turun dan siku naik. Lutut juga harus naik, untuk memungkinkan beberapa gerakan dari sisi ke sisi. Setiap anggota badan, harus bisa bergerak sedikit,” tambahnya.

IlustrasiPexels Ilustrasi

2. Jalur pernapasan terhambat
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah jalur pernapasan terhambat. Pastikan bayi itu tidak dipaksa chin-to-chest atau C-shape, yang tidak memungkinkannya untuk meluruskan kepala.

Dalam posisi seperti itu, ada risiko terputusnya jalan napas. Apa pun yang akan mencegah bayi bernafas harus dihindari.

“Saat menggendongnya, perhatikan saat bayi menggeliat jangan sampai wajahnya berubah warna. Itu adalah tanda peringatan yang jelas terlihat bahwa jalur pernafasan terganggu dan anak Anda ingin memiliki ruang untuk bergerak,” kata dia.

Baca juga: Ini Tanda Tahi Lalat Balita Harus Diperiksakan ke Dokter

3. Mengikat terlalu ketat
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah mengikat terlalu ketat. Meski untuk menjaga keamanan bayi, tapi mengikat bayi terlalu ketat juga akan berisiko membahayakan bayi.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com