Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihinggapi Lalat, Masih Bolehkah Makanan Dikonsumsi?

Kompas.com - 17/06/2020, 08:01 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita mungkin pernah lupa menutup makanan yang ada di atas meja ketika meninggalkannya sejenak.

Saat kembali, rupanya ada hewan kecil yang hinggap di atas makanan tersebut, yakni lalat. Pemandangan ini mungkin cukup sering kita lihat.

Namun, ketika ada lalat di atas makanan, bolehkah kita mengonsumsi makanannya lagi setelah mengusirnya?

Baca juga: Ini Ciri-ciri Tahi Lalat yang Berbahaya

Kabar buruknya, ada setidaknya 100 patogen berbeda yang bisa dibawa oleh lalat.

Di antaranya, ada bakteri, virus dan telur parasit, demikian penuturan ilmuwan peneliti dan Direktur Laboratorium Ekologi Vektor Universitas Fordham di Louis Calder Center, Thomas J. Daniels.

Disebutkan, begitu seekor lalat membawa kuman, ia dapat menyebarkan penyakit dengan beberapa cara.

Bakteri dan virus pada makanan yang terkontaminasi, pupuk kandang, dan titik-titik lainnya yang mengandung kuman akan menempel pada tubuh lalat dan rambut-rambut kecil di kakinya.

Ketika ia terbang dan mendarat di tempat lain, seperti makanan, ia akan meninggalkan beberapa kuman itu.

Baca juga: Mematikan Kuman dengan Alat Sterilisasi Ultraviolet

"Jadi akan ada potensi risiko penyakit, bahkan hanya dari lalat yang mendarat pada makanan kita dan patogennya cenderung kecil," kata Daniels, seperti dilansir the Healthy.

Namun, kekhawatiran yang lebih besar datang dari lalat yang muntah. Ini memang terdengar kotor dan menjijikkan, sama seperti kedengarannya.

Saat lalat mendarat di makanan kita, ia tidak menggigit sedikit pun makanan dari sana.

Sebagai gantinya, serangga memuntahkan cairan pencernaan ke dalam makanan untuk memecahnya, sehingga mereka bisa menghabiskan makanan cair.

Tapi, itu bahkan bukan yang terburuk.

Muntahan lalat penuh dengan kuman dari makanan terakhirnya dan patogen di dalam lalat hidup lebih lama daripada yang ada di kakinya.

Artinya, ada kemungkinan bakteri dan virus tetap hidup.

Baca juga: Cara Mudah Mencegah Penyebaran Kuman dan Bakteri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com