Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2020, 08:22 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah masa pandemi virus corona, kita memang perlu lebih waspada demi terhindari dari penularan virus tersebut.

Bahkan, kehati-hatian tetap perlu dilakukan termasuk ketika kita pergi ke toilet atau kamar kecil.

Laman the New York Times merilis temuan tentang penggunaan flush atau penyiram toilet yang dapat menghasilkan semacam awan aerosol mengandung tetesan (droplet).

"Aerosol yang dihasilkan toilet adalah sesuatu yang mungkin sudah lama kita ketahui, tetapi banyak orang yang menganggap remeh."

Baca juga: 7 Benda yang Perlu Disingkirkan dari Kamar Mandi

Begitu kata profesor patologi dan mikrobiologi di University of Nebraska Medical Center, Joshua L. Santarpia, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Jangkauan siraman tersebut bisa menjulang hingga jarak hampir satu meter.

Tetesan itu pun diperkirakan bisa berlama-lama di udara, dan berpotensi dihirup oleh pengguna toilet umum berikutnya, atau jatuh di permukaan kamar mandi.

Gumpalan udara toilet ini tidak hanya kotor. Dalam simulasi terlihat, gumpalan itu bisa membawa partikel virus corona hasil cipratan toilet yang digunakan orang sebelumnhya.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluids itu pun membeberkan bukti lain bahwa virus corona dapat ditularkan tidak hanya melalui tetesan pernapasan.

Disebutkan, infeksi juga dapat terjadi melalui kotoran yang banyak mengandung virus. Namun, belum diketahui apakah toilet umum adalah titik umum penularan.

Penelitian ini secara umum menyoroti kebutuhan masyarakat di masa pandemi terhadap ruang umum yang digunakan bersama.

Menurut Santarpia, penelitian ini menambahkan bukti-bukti yang sudah ada, dan diharapkan membuat semua orang bisa mengambil tindakan yang lebih baik.

Baca juga: Cara Mudah Menjaga Kamar Mandi Tetap Bersih dan Berkilau

Virus corona memang paling banyak ditemukan di sel paru-paru dan saluran pernapasan bagian atas.

Namun, penelitian ini juga menemukan, virus tersebut bisa ditemukan di reseptor sel di usus kecil.

Dari sekian banyak gejala yang dialami pasien corona, dilaporkan bahwa sebagian mengalami diare, mual, dan muntah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com