Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2020, 17:28 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Sunat pada anak laki-laki umumnya dilakukan di usia sekolah, namun ada kondisi tertentu yang membuat tindakan sirkumsisi ini harus dilakukan segera, misalnya saja pada bayi yang menderita fimosis.

Kelainan penis pada bayi laki-laki ini terjadi ketika kulup melekat pada kepala penis dan menutup lubang penis. Akibatnya, urin tidak dapat keluar normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan sehingga beresiko infeksi.

Menurut dr.Encep Wahyudan dari klinik Rumah Sunatan, gejala fimosis yang paling mudah dikenali adalah frekuensi kencing bayi yang jarang.

“Bisa dilihat dari frekuensi ganti popok yang berkurang, menandakan pipis bayi tidak lancar. Gejala lain adalah anak sering menggaruk penisnya,” kata Encep dalam talkshow yang dilakukan secara virtual (18/6).

Baca juga: Ada Layanan Sunat di Rumah Selama Pandemi Corona

Gejala lain adalah bayi mengejan saat pipis atau menangis setiap kali akan pipis. Untuk memastikannya memang perlu diperiksakan ke dokter.

Fimosis yang ringan memang tidak harus segera membutuhkan tindakan sirkumsisi. Namun, melakukan sunat dianggap sebagai pengobatan terbaik. Terlebih di era modern ini metode sunat makin beragam dan lebih nyaman bagi anak dan minim rasa sakit.

Encep mengatakan, selama pandemi ini Rumah Sunatan juga meluncurkan layanan sunat di rumah dengan memperhatikan protokol kesehatan.

“Lakukan sunat ketika kondisi anak sehat, tidak demam atau batuk pilek. Selain kondisi anak yang sehat, kondisi dokter yang melakukan sunat juga harus sehat,” katanya.

Baca juga: Benarkah Semakin Besar Berat Badan Bayi, Berarti Semakin Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com