Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/06/2020, 16:16 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Dengan wearpack dan sarung tangan tebal, serta topeng pelindung muka, sehari-hari Rebecca Summers berkutat dengan semburan api, untuk mematri rangka-rangka sepeda.

Gadis berambut panjang itu adalah salah satu karyawan perempuan di pabrik Brompton, yang ada di Greenford, wilayah di pinggiran Kota London, Inggris.

Rebecca pertama kali bergabung dengan Brompton di divisi Pre-Assembly pada tahun 2009.

Baca juga: Harga Mahal, Apa Kelebihan Brompton Dibanding Sepeda Lain?

Kehadiran Rebecca menjadi istimewa karena sejak tahun 2011 dia menjadi perempuan pertama dalam tim kecil untuk spesialisasi brazing (pematrian) rangka.

Bahkan, dia lalu menjadi ahli untuk pematrian seri raw lacquer -salah satu varian warna frameset paling ikonik buatan Brompton.

Berbeda dengan proses las, pematrian dalam metalworking adalah cara penyambungan dengan menggunakan logam pengisi di antara permukaan logam induk yang disambung.

Dalam pematrian logam pengisi selalu mempunyai titik cair yang lebih rendah daripada logam induk yang disambung.

Rangka buatan tangan memang menjadi keunggulan Brompton, dibanding sepeda sejenis lainnya yang dibuat dalam produksi massal di pabrik.

Baca juga: Simak, Tips Aman Sebelum Beli Sepeda Brompton

"Orang-orang kadang terkejut ketika saya memberi tahu bahwa saya seorang pematri, tapi ya saya enggak ambil pusing," kata dia.

"Sebaliknya, saya merasa sangat senang diberi kesempatan untuk menantang diri sendiri dan mengambil langkah di luar zona nyaman saya," cetus dia.

Dalam profil Rebecca yang diunggah di situs resmi Brompton dikisahkan bagaimana pada suatu hari muncul keinginan dari perempuan itu untuk melakukan hal baru dalam pekerjaannya.

Hasil patri pada sambungan rangka sepeda Brompton seri Raw Lacquer BROMPTON Hasil patri pada sambungan rangka sepeda Brompton seri Raw Lacquer

Kala itu, CEO Brompton Will Butler-Adams mengungkapkan keinginannya agar ada lebih banyak perempuan yang melamar di posisi brazer, -atau pematri.

"Pernyataan itu menjadi semacam pemicu dalam hidup saya, karena buat saya pekerjaan menyambung rangka semacam itu membutuhkan keahlian lebih dan juga kreativitas," sebut dia.

Namun, langkah Rebecca tentu saja tak semudah yang dibayangkan. Dia harus menghabiskan waktu dua tahun untuk menyelesaikan pelatihan, sebelum bisa memulai tugas barunya.

Baca juga: Mengulas Harga Mahal Brompton, antara Fungsi dan Gengsi

Rebecca menyebut, dalam tugasnya membangun rangka sepeda, ada 39 bagian yang harus dia satukan hingga menjadi kerangka utuh.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com