Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2020, 19:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Glukosa sendiri berperan penting karena merupakan sumber energi bagi sel-sel yang akan membentuk otot dan jaringan di dalam tubuh.

Diabetes disebabkan oleh berbagai penyebab (multifaktor). Beberapa di antaranya karena faktor keturunan, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan lainnya.

Diabetes bisa memengaruhi kualitas hidup para penyandangnya (diabetesi), termasuk dalam hal kehidupan seksual.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Pendiri komunitas Sobat Diabet, Rudy Kurniawan menjelaskan, diabetes dapat memengaruhi kehidupan seks seseorang terutama jika diabetesi sudah mengalami komplikasi.

"Kalau diabetesnya sudah ada komplikasi, seperti ada neuropati atau gangguan pembuluh darah kecil, biasanya akan sedikit terganggu."

Demikian penjelasan Rudy dalam rangkaian acara "Beat Diabetes" bersama Tropicana Slim, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Punya Keturunan Diabetes? Cegah Risikonya dengan 5 Langkah Ini

Gangguan yang mungkin dialami ketika diabetesi mengalami neuropati dan gangguan pembuluh darah kecil di antaranya peningkatan risiko impotensi dan penurunan sensitivitas saraf, yang akan secara langsung memengaruhi kehidupan seksual.

Gangguan sistem saraf dan pembuluh darah seperti ini bisa dialami tidak hanya oleh laki-laki, tetapi juga perempuan.

Untuk itu, Rudy mengingatkan pentingnya mengontrol kadar gula darah untuk mencegah timbulnya komplikasi.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga gula darah tetap terkontrol, di antaranya menerapkan pola makan sehat dan menjaga porsi makan, rutin melakukan aktivitas fisik, serta rutin melakukan cek gula darah.

Jika sudah mengalami gangguan saraf, kata Rudy, kehidupan seksual seseorang mungkin tidak bisa lagi kembali 100 persen normal.

Namun, gula darah yang terkontrol bisa meminimalisasi risikonya.

"Orang yang sudah ada gangguan saraf, hingga saat ini belum ada yang bisa kembali 100 persen."

"Bisa 80-90 persen, tapi setidaknya dengan terkontropnya gula darah, gangguan atau risiko terkait pembuluh darah atau saraf yang berhubungan dengan kehidupan seks lebih bisa terkontrol," paparnya.

Baca juga: Penderita Diabetes Berisiko Terkena Neuropati, Bisakah Dicegah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com