Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2020, 20:00 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Menangis sering dianggap sebagai pertanda kelemahan, apalagi bagi pria. Namun ternyata hal itu bisa memberikan banyak manfaat baik bagi kita.

Sayangnya sebagian orang cenderung menahan diri mereka dan tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya mereka rasakan saat mengalami kesedihan.

Ketidaksetujuan kita terhadap ekspresi emosional secara umum dan tangisan secara khusus dimulai sejak masa kanak-kanak, kata Stephen Sideroff, assistant professor di department of psychiatry and biobehavioral sciences di University of California, Los Angeles, AS.

Sebagai anak-anak, kita sering diajarkan untuk mengendalikan emosi kita.

Mungkin kita pernah diejek di sekolah dasar karena menangis saat terluka. Atau orangtua menghukum kita dengan meminta kita berhenti menangis, atau mereka akan melakukan sesuatu yang membuat kita menangis.

Kita diajarkan bahwa perasaan seperti marah atau sedih, seharusnya tidak kita ungkapkan. Akibatnya, saat tumbuh dewasa, kita secara bertahap belajar mengatur, bahkan menahan kesadaran perasaan kita.

Namun, ternyata kita tidak hanya menyimpan emosi di otak, melainkan juga di tubuh, kata Sideroff.

Menahan perasaan adalah hal menyakitkan

"Perasaan itu punya energi," kata Sideroff menjelaskan. "Ketika kita menahannya, itu mengganggu proses alami, dan menciptakan ketidakseimbangan karena kebutuhan tubuh untuk melepaskannya masih ada."

"Ini seperti jika kita lapar, kita makan," kata Sideroff. "Kita menemukan makanan untuk menyelesaikan dan mengatasi ketidakseimbangan itu."

Jadi, jika kita sedih, terluka atau marah, kita harus menemukan sesuatu agar ketidakseimbangan itu dapat diselesaikan.

Apabila terus menahan emosi, kita justru bisa mengekspresikan perasaan yang tidak seimbang itu dengan cara negatif, seperti mencaci atau melakukan kekerasan pada keluarga atau teman kita.

Pengekangan emosi juga dapat menghambat kemampuan kita untuk mengalami perasaan positif, seperti suka cita dan cinta.

"Menangis adalah bagian penting perawatan diri dan mencintai diri, dan memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa."

Begitu kata Dr. Judith Orloff, penulis "The Empath's Survival Guide: Life Strategies for Sensitive People" dan psikiater di University of California, Los Angeles, Psychiatric Clinical Faculty.

Baca juga: Alasan Mengapa Pria Sulit Menangis

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com