Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fragrance Noir, Kisah Penciptaan Parfum Unik dengan Wangi yang Tidak Pasaran

Kompas.com - 13/08/2020, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Ide untuk meracik parfum sesuai keinginan pelanggan muncul di benak Fabrice Penot saat dia menghadiri kursus di Grasse, Prancis, ibu kota parfum dunia.

Pada tahun 2006, bersama Eddie Roschi, Penot kemudian mendirikan Le Labo dan membuka butiknya yang pertama di Nolita, New York City.

Le Labo, yang berarti "laboratorium" dalam bahasa Prancis, ternyata menjadi brand populer dan mengubah dunia wewangian dengan produk mereka yang unik, tidak pasaran, sekaligus personal bagi pemakainya.

Keberhasilan Le Labo seolah membuka jalan bagi para peracik parfum untuk menciptakan aroma-aroma baru yang berbeda.

Salah satu orang yang mendapat inspirasi itu adalah Ahmad Fikri Shahab.

Fikri, pria asal Palembang, sebenarnya tidak asing dengan dunia wewangian. Bapaknya adalah pemilik toko parfum di Pasar 16 Ilir yang sering meracik wewangian sekaligus menerima pesanan parfum sesuai permintaan pelanggan.

Bersama kakaknya, Fikri sering membantu pembuatan parfum itu. Umumnya pelanggan meminta aroma sperti minyak wangi brand terkenal, dan Fikri sudah hapal campuran bahan apa saja yang bisa menghasilkan aroma tersebut.

Fikri di laboratorium parfumnya, Fragrance NoirFragrance Noir Fikri di laboratorium parfumnya, Fragrance Noir
Seiring berjalannya waktu, dunia parfum sedikit bergeser. Bila dahulu orang mencari wangi yang populer, belakangan orang mulai mencari signature scent, wangi khas yang bisa menjadi ciri pemakainya.

Fikri pun mulai mencoba-coba meracik parfum berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Ia berusaha mencari aroma yang tepat untuk berbagai karakter orang.

"Meracik adalah inti dari bisnis parfum, kita harus memastikan komposisi material yang kita gunakan sesuai, dan tidak berlebihan," kata Fikri saat bercerita pada Kompas.com.

Tak heran pria ini terus mengasah kemampuannya meracik dan mengenal bahan untuk menghasilkan aroma yang enak. Ia pun banyak belajar lewat internet.

"Ada banyak teknik meracik parfum, dan terus berkembang. Untungnya di tengah keterbukaan informasi kita lebih mudah mengakses metode dan cara baru dalam meracik parfum, dan saya terus mengikuti perkembangannya," lanjutnya.

Baca juga: Cara Memilih Wewangian yang Tepat untukmu

Meski begitu, untuk menciptakan parfum yang sesuai dengan seseorang, kita harus berkomunikasi dan mengenal karakter pembeli, persis seperti gagasan Fabrice Penot. Dengan begitu, parfum yang diciptakan akan cocok dengan pemakainya.

"Hal yang paling penting adalah kita harus berkomunikasi dan memahami selera konsumen, untuk menyediakan apa yang mereka inginkan, dan pada saat yang sama juga memperkenalkan produk baru," papar Fikri.

Ketika kemampuan meraciknya makin terasah, Fikri pun tidak lagi membuat parfum tiruan brand terkenal. Ia kini berani menciptakan wangi baru dan mendirikan brand bernama Fragrance Noir pada tahun 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com