Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah Tinggi Pengaruhi Performa Saat Berolahraga

Kompas.com - 13/08/2020, 10:08 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hiperglikemia, atau gula darah yang tinggi terkait erat dengan masalah kesehatan yang serius seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Kadar gula darah yang terus menerus tinggi tidak hanya memengaruhi kerja hormon, tapi juga performa kita saat berolahraga.

Dalam penelitian terbaru diketahui, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan konsumsi oksigen menjadi rendah ketika kita melakukan olahraga aerobik. Ini berarti hiperglikemia juga mencegah pertumbuhan otot sebagai respon terhadap latihan olahraga.

Sesi latihan aerobik yang berulang biasanya menyebabkan serat otot kita meningkatkan jumlah oksigen dan pasokan glikogen yang digunakan untuk membangun otot kembali.

Studi menunjukkan, gula darah tinggi mencegah pergeseran pada tingkat serat otot, sehingga respon kita terhadap olahraga akan lebih terbatas.

Baca juga: Stres Bisa Bikin Gula Darah Meningkat

Peneliti menambahkan, perubahan terkait hiperglikemia akan menumpulkan performa olahraga dari waktu ke waktu. Efeknya tubuh jadi gampang lelah ketika berolahraga.

"Penelitian ini menunjukkan memiliki kadar gula darah tinggi secara konsisten, baik karena faktor makanan atau penyakit metabolik, dapat mengganggu kemampuan kita untuk meningkatkan level kebugaran dengan latihan aerobik."

Demikian kata Sarah Lessard, Ph.D., co-author studi dan asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, kepada Runner's World.

Kadar gula darah yang sangat tinggi selama beberapa minggu dan bulan dapat mengubah cara otot kita merespon olahraga dan mencegah perubahan positif yang terjadi pada otot dengan latihan aerobik teratur.

Satu catatan penting, kata Lessard, konsumsi karbohidrat atau gula selama atau setelah olahraga bukan menjadi masalah.

Baca juga: Cara Mencegah Kram Otot Saat Bersepeda

Ilustrasi perempuan berototShutterstock Ilustrasi perempuan berotot

Dengan kata lain, mengunyah permen untuk meningkatkan daya tahan tidak akan merusak proses pembentukan otot.

Sebaliknya, kadar gula darah tinggi secara konsisten sepanjang hari --bahkan saat kita tidak sedang makan-- akan menyebabkan perubahan pada otot.

Gejala hiperglikemia

Ada banyak faktor yang menyebabkan hiperglikemia, termasuk konsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus, sakit, dan bahkan merasa stres.

Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Memperburuk Infeksi Covid-19

Gejala kadar gula darah tinggi dapat berupa kelelahan, haus, ingin buang air kecil lebih sering, dan dalam beberapa kasus yang lebih ekstrem akan membuat penglihatan kabur. Cara paling akurat adalah dengan melakukan cek  darah.

Jika gula darah kita tetap tinggi, itu bisa menjadi tahap awal penyakit metabolik (kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes).

Namun, olahraga dapat menurunkan gula darah, jadi meskipun kita berada pada titik di mana otot tidak merespon karena hiperglikemia, tetaplah berolahraga.

"Latihan aerobik secara teratur masih menjadi rekomendasi utama untuk menjaga kesehatan pada orang dengan atau tanpa penyakit metabolik," kata Lessard.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com