Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Alternatif Gigi Berlubang Tanpa Dibor dan Ditambal

Kompas.com - 17/08/2020, 12:05 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali mengimbau untuk menunda perawatan rutin ke dokter gigi selama pandemi Covid-19. Kendati begitu, perawatan kesehatan mulut yang mendesak tetap harus tersedia.

Perawatan rutin yang dimaksud antara lain pemeriksaan dan pembersihan karang gigi, atau perawatan estetika.

Dalam perawatan gigi kerap dibutuhkan semprotan aeorosl dari mulut pasien. Selain itu, dokter gigi bekerja di dekat wajah pasien untuk waktu yang lama sehingga berpotensi terjadi penularan Covid-19.

“Diperlukan beberapa alternatif perawatan gigi pada pasien untuk mencegah terjadinya infeksi silang antara pasien, dokter gigi, dan perawat gigi,” kata drg.Citra Kusumasari Sp.KG(K).

Konsep lama pembersihan gigi berlubang adalah perlunya melakukan pengeburan yang cukup luas.

“Tujuannya agar dokter gigi memiliki lapang pandang yang cukup dan mencegah terjadinya gigi berlubang di kemudian hari,” kata dokter gigi yang sedang menjadi Ph.D candidate dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang, ini.

Baca juga: WHO Ingatkan Hindari Perawatan Rutin Gigi untuk Cegah Virus Corona

Perawatan tersebut biasanya dilakukan dengan bur atau disebut dengan perawatan surgical model. Pembersihan gigi berlubang dengan konsep perawatan ini sering menyebabkan terambilnya bagian gigi yang sehat, sehingga sisa gigi yang ditinggalkan menjadi tipis dan mudah patah.

Konsep baru

Citra menjelaskan, pada konsep baru pembersihan gigi berlubang, dokter akan membuang jaringan gigi yang terinfeksi hanya pada email dan dentin yang terinfeksi, dengan tetap mempertahankan dentin yang masih bisa dikembalikan mineralnya.

Ada beberapa teknik untuk melakukannya, namun menurutnya teknik kemomekanis memiliki lebih banyak keunggulan.

“Teknik kemomekanis merupakan teknik intervansi minimal untuk membuang gigi berlubang di lapisan dentin menggunakan kombinasi agen kimia dan instrument tangan manual,” katanya.

Ilustrasi dokter gigi merawat kesehatan gigi dan mulut pasien.Shutterstock Ilustrasi dokter gigi merawat kesehatan gigi dan mulut pasien.

Teknik kemomekanis ini diindikasikan untuk pasien yang memiliki kecemasan tinggi, pasien yang tidak dapat mentoleransi suara atau getaran yang dihasilkan teknik konvensional, dan pasien yang mengalami keterbatasan medis.

Selain itu, teknik ini dapat digunakan pada pasien selama pandemi Covid-19 karena meminimalisir droplet di udara dan dapat mencegah infeksi silang.

Alternatif lain adalah penggunaan silver diamine fluoride (SDF), yaitu cairan cairan yang digunakan untuk mencegah pembentukan, perkembangan, dan penyebaran gigi berlubang.

Baca juga: Cegah Gigi Berlubang, Sikat Gigi Saja Tidak Cukup

SDF diakui sebagai pencegah gigi berlubang di Jepang sejak lebih dari 80 tahun yang lalu, dan telah diterima penggunaannya oleh U.S Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2014 di Amerika Serikat.

SDF merupakan salah satu perawatan pencegahan karies yang sederhana, non-invasif, dan murah.

Namun, ada beberapa efek negatif SDF termasuk pewarnaan gigi dan iritasi ruang saraf gigi akibat penetrasi dan penumpukan partikel silver di antara tubulus dentin dan tingginya pH.

Penelitian terbaru melaporkan bahwa pengaplikasian glutathione bio-molecule secara efektif mampu meminimalisasi perubahan warna akibat penggunaan SDF.

SDF juga dapat digunakan untuk perawatan gigi berlubang pada akar gigi dan pada pasien anak-anak.

Kelebihan lainnya adalah perawatan gigi berlubang menggunakan SDF tidak menghasilkan percikan di udara sehingga cocok diaplikasikan untuk pasien selama pandemi Covid-19, serta setelah pengaplikasian SDF dapat dilanjutkan tanpa tambalan maupun dengan tambalan gigi.

Baca juga: 4 Masalah Kesehatan Gigi yang Tak Boleh Diabaikan di Tengah Pandemi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com