Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Pentingnya Garam demi Tingkatkan Performa Olahraga

Kompas.com - 19/08/2020, 16:19 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konsumsi garam bagi sebagian orang dianggap sama dengan gula. Rasanya mungkin enak, namun harus dibatasi asupannya.

Padahal, kandungan sodium yang rendah pada tubuh akan menyebabkan hiponatremia, gangguan pencernaan, masalah syaraf, hingga sakit kepala ekstrem.

Dalam hal performa atlet, kekurangan sodium dinilai bisa membuat otot lebih lemah, olahraga terasa lebih berat, dan dehidrasi menjadi lebih parah.

Baca juga: 4 Manfaat Garam, Tak Cuma untuk Sedapkan Masakan

"Ketahanan atlet dipengaruhi konsumsi sodium, khususnya pada grup fitness atau mereka yang menyukai olahraga intensitas tinggi, dan kelompok makan bersih."

Begitu dikatakan Psikolog olahraga dan ahli nutrisi, Stacy Sims.

Terkait dehidrasi, sodium disebut membantu menyimpan cairan dalam tubuh, terutama volume plasma darah.

Psikolog olahraga dan konsultan performa di Renaissance Periodization Alex Harrison juga memberikan penjelasan senada.

Dia mengatakan, ketika cadangan sodium menipis (kekurangan 2-4 persen dari berat tubuh), maka performa jantung juga akan terpengaruh.

Baca juga: Kekurangan Sodium Sama Bahayanya dengan Kelebihan Sodium

"Ketika sodiumnya rendah, tubuh akan dehidrasi dan jantung bekerja lebih sulit untuk mencapai kerja tertentu," kata Harrison.

Sementara, olahraga semacam kardio adalah kegiatan yang membutuhkan pompa darah yang kencang dari jantung.

Penurunan volume darah dan denyut jantung yang semakin kencang akan menimbulkan masalah.

Efek dehidrasi juga bisa menyebabkan pusing dan lesu, sehingga akan berisiko ketika seseorang mencoba mengangkat beban.

Selain itu, sodium juga merupakan perantara syaraf. Tanpa elemen sodium yang cukup, sinyal elektrik dalam tubuh akan menurun.

Baca juga: Gula Darah Tinggi Pengaruhi Performa Saat Berolahraga

Artinya, otot tidak bisa terbakar cepat dan urat tak akan berkontraksi. "Hal ini menyebabkan otot melemah, dan membuat kita merasa lesu sepanjang latihan," kata Sims.

Sinyal "elektrik" yang melemah juga sekaligus menandakan aliran nutrisi (potasium, kalsium, dan sodium) untuk regenerasi otot turut melemah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com