Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2020, 07:45 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Dalam urusan asmara, ada anggapan umum bahwa menjadi lajang adalah bagian dari permainan.

Bagi kita yang berstatus lajang, kita dapat memenangkan "permainan" itu jika berhasil menemukan jodoh dan menjalin hubungan.

Namun rupanya, anggapan itu sedikit berubah. Orang masa kini lebih enggan berusaha untuk berkencan dengan lawan jenis. Apa sebabnya?

Menurut survei yang dilakukan oleh Pew Research Center, 50 persen orang dengan status lajang atau single di AS saat ini tidak terlalu berniat untuk menjalin hubungan.

Rata-rata orang yang disurvei bahkan tidak memikirkan untuk pergi berkencan.

Sebanyak 50 persen orang mempunyai alasan mengapa mereka tidak ingin menjalin hubungan romantis.

Mereka mengaku mempunyai prioritas yang lebih penting saat ini, seperti fokus pada jenjang karier, dan ingin menikmati kehidupan lajang mereka.

Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak pria yang memikirkan kencan atau berpacaran dengan seseorang (63 persen), dibandingkan wanita (38 persen).

Studi ini juga mengungkap, orang berstatus lajang tidak lagi mendapat banyak tekanan untuk mencari pasangan dari keluarga atau rekan sebaya mereka.

Bella DePaulo, PhD, menciptakan istilah "mental blanketing" yang mendefinisikan pemahaman seseorang yang berstatus lajang terkait hubungan.

Baca juga: Hidup Lajang Sebenarnya Menyenangkan dan Banyak Keuntungan

Orang-orang yang lajang menganggap pernikahan sebagai tujuan perubahan di dalam hidup mereka.

"Hasil survei Pew Research Center menunjukkan banyak lajang yang tidak lagi merasakan tekanan dari masyarakat, seiring bertambahnya usia," tulis DePaulo di Psychology Today.

Ditambahkan DePaulo, orang yang mendapat tekanan dari masyarakat juga tidak memikirkan secara serius kapan mereka bisa berkencan.

"Mereka juga tidak berniat mencari hubungan romantis dibandingkan orang-orang yang tidak mendapat tekanan."

Survei ini awalnya dilakukan pada Oktober 2019 lalu sebelum pandemi, sehingga bisa saja 50 persen orang yang disurvei saat ini mempunyai pandangan berbeda terkait hubungan asmara.

Karena setiap orang di seluruh dunia mengalami dampak psikologis akibat pandemi, tidak menutup kemungkinan jika orang-orang lebih membuka diri mereka untuk menemukan pasangan.

Namun, gagasan untuk pergi berkencan dan intim secara fisik dengan orang lain bisa menimbulkan dampak negatif, karena kita harus menjaga jarak fisik agar tidak terinfeksi Covid-19.

Baca juga: Status Lajang di Masa Pandemi Bikin Stres, Harus Lakukan Apa?


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com