Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Visual Sedang Viral, Ketahui Dulu Pengertiannya

Kompas.com - 04/09/2020, 10:31 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selebgram Revina VT menjadi perbincangan hangat di media sosial dalam beberapa hari terakhir, karena isi tweet-nya yang menyindir penampilan seorang perempuan di pusat kebugaran.

Penampilan tersebut dianggapnya kurang enak dipandang, sehingga Revina menyebutnya sebagai "polusi mata".

"Lo pernah ga sih liat orang ngegym, terus pede bener pake sport bra + celana pendek yang pantatnya keliatan separo tapi polusi visual aja buat mata lo. Perih bener," tulis Revina dalam salah satu tweet.


Tweet Revina mengundang reaksi kekesalan dari banyak warganet, termasuk dari kalangan pesohor.

Terlepas dari isi konten dan perdebatan tersebut, ternyata yang dimaksud "polusi visual" mengacu pada masalah dalam sebuah lanskap.

Laman ecofrenzy.com menjelaskan bahwa polusi visual adalah segala sesuatu yang dinilai tidak menarik secara visual dalam sebuah lanskap dan cenderung sangat subjektif.

Namun, beberapa sumber menjelaskan bahwa istilah polusi visual cenderung mengacu pada masalah estetika yang mengganggu upaya seseorang untuk melihat suatu pemandangan di sebuah kawasan.

Beberapa contoh sumber polusi visual, antara lain pemandangan, sampah, coretan atau ukiran di pohon, bebatuan atau pemandangan alam lainnya, bangunan terbengkalai, kabel listrik yang tidak tertata, baliho dan iklan, dan lain-lain.

Baca juga: Demi Estetika Foto, Genteng Rumah di Sekitar Flyover Tapal Kuda Akan Diwarnai Senada

Dampak polusi visual

Laman yang sama menyebut polusi visual bisa memberikan beberapa dampak, antara lain menurunkan kualitas hidup, meningkatkan stres dan berdampak pada nilai bangunan (jika polusi visual berkaitan dengan bangunan).

Foto dirilis Jumat (6/3/2020), memperlihatkan sejumlah warga menggunakan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno yang telah selesai direvitalisasi di Jalan Sudirman, Jakarta. Kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki di Jakarta hadir melalui pembangunan dan revitalisasi jalur-jalur pedestrian sebagai bagian dalam mendukung gerakan pejalan kaki.ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Foto dirilis Jumat (6/3/2020), memperlihatkan sejumlah warga menggunakan fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Gelora Bung Karno yang telah selesai direvitalisasi di Jalan Sudirman, Jakarta. Kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh pejalan kaki di Jakarta hadir melalui pembangunan dan revitalisasi jalur-jalur pedestrian sebagai bagian dalam mendukung gerakan pejalan kaki.

Mongabay Indonesia juga pernah mengulas isu polusi visual dalam sebuah tulisan. Setidaknya, ada enam implikasi negatif yang mereka soroti sebagai dampak dari polusi visual, di antaranya:

1. Penurunan estetika

Reklame yang bertebaran, tumpukan sampah, hingga coretan-coretan liar di bisa semakin menurunkan keindahan di lingkungan tempat tinggal kita. Pada akhirnya, pesona tempat tersebut menjadi berkurang.

2. Hilangnya ciri khas sebuah kawasan

Setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri. Namun, dengan banyaknya aspek polusi visual, keindahan tersebut akhirnya tidak terlihat.

Baca juga: Geopark Pulau Belitung, 7 Keindahan Geosite yang Layak Dikunjungi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com