KOMPAS.com – Meski saat ini ada berbagai pilihan alternatif cuci tangan dengan cairan mengandung alkohol, tetapi penggunaan air dan sabun dianggap yang paling efektif untuk membunuh kuman.
Mengutip laman Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tahun 2014, cuci tangan dengan sabun dan air adalah tindakan sanitasi.
Maklum, tangan dan jari jemari kerap menjadi agen pembawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain. Tangan juga dapat membawa kuman, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berbagai penelitian membuktikan, kebiasaan cuci tangan berkolerasi dengan penurunan penyakit, seperti diare, flu, penyakit mata, hingga Covid-19.
Baca juga: Awal Corona Orang Tertib Cuci Tangan, Belakangan Sudah Tidak Peduli
Mencuci tangan memang tidak akan 100 persen menghilangkan risiko tertular virus corona. Namun cara ini tindakan yang paling masuk akal dan paling disarankan.
Sebab kita tidak tahu seberapa kali menyentuh wajah dengan tangan yang mungkin terkontaminasi virus, atau dari orang yang batuk atau bersin orang yang terinfeksi.
Sumbangan wastafel
Untuk menggalakkan kebiasaan mencuci tangan, PT.Danareksa menyumbangkan 80 unit wastafel portabel ke beberapa tempat yang memiliki interaksi sosial tinggi, seperti pasar dan kampus.
Corporate Secretary PT.Danareksa, Putu Dewika Angganingrum, menjelaskan,
set wastafel ini telah disesuaikan dengan protokol kesehatan, yaitu mengalirkan air, pengguna tidak perlu menyentuh, melainkan cukup menginjakkan kaki, serta dilengkapi petunjuk cara cuci tangan.
“Dengan semakin banyak wastafel di tempat umum, masyarakat juga akan makin mudah mengakses air bersih untuk mencuci tangan sebelum atau setelah beraktivitas,” katanya.
Baca juga: Wabah Virus Corona dan Kekuatan Cuci Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.