Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Keto Bermanfaat Bagi Kualitas Sperma, Benarkah?

Kompas.com - 14/09/2020, 20:30 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet keto dikenal sebagai pola makan yang efektif menurunkan berat badan tanpa terlalu tersiksa. Pola makan tinggi lemak dan membatasi asupan karbohidrat ini ternyata diklaim juga bermanfaat untuk meningkatkan jumlah sperma.

Menurut studi dari Universidade de Sao Paulo, Brasil, diet keto bisa memberikan manfaat untuk kesehatan reproduksi pria. Studi ini dipresentasikan pada European and International Obesity Congress 2020.

Dalam temuan studi, terdapat kasus di mana dua pria dengan obesitas berhasil menurunkan berat badan melalui diet keto rendah kalori. Keduanya juga mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas sperma.

Pada kasus pertama, pasien menurunkan berat badan sekitar 27 kilogram dalam periode tiga bulan diet keto. Persentase lemak di dalam tubuh pasien menurun, dari 42 persen menjadi 34 persen.

Baca juga: Diet Keto tapi Berat Badan Tak Kunjung Turun? Mungkin Ini Alasannya

Kualitas sperma pasien meningkat hampir 100 persen, dan kadar hormon testosteron (hormon yang memengaruhi libido pria) pasien juga meningkat lebih dari dua kali lipat.

Kemudian, pada kasus kedua, pasien mengalami penurunan berat badan lebih sedikit, sekitar sembilan kilogram dalam waktu tiga bulan. Persentase lemak di tubuh pasien turun dari 26 persen menjadi 21 persen.

Kualitas sperma juga meningkat, namun pasien memperoleh manfaat lebih signifikan pada jumlah sperma, meningkat hampir 30 persen. Hanya saja, kadar hormon testosteron pasien sedikit menurun.

Hasil ini didasarkan pada pola diet yang disebut Pronokal, metode penurunan berat badan yang diluncurkan di Spanyol pada tahun 2004.

Diet Pronokal berbeda dari keto tradisional. Sebab, walau keduanya bersifat rendah karbohidrat (kurang dari 50 gram sehari), diet Pronokal membatasi asupan kalori sebanyak 800 kalori per hari.

Baca juga: Berapa Lama Sperma di Luar Tubuh Bisa Hidup?

Kedua kasus ini bukan merupakan ukuran sampel yang besar untuk menyimpulkan hubungan antara diet keto dan kualitas sperma.

Namun, hasil temuan mendukung anggapan bahwa diet rendah karbohidrat bisa bermanfaat bagi kesehatan seksual, karena peningkatan konsumsi lemak menjaga kualitas sperma yang sehat.

Studi sebelumnya juga mengaitkan tingkat asupan lemak lebih tinggi dengan peningkatan hormon testosteron.

Ilustrasi diet ketoThitareeSarmkasat Ilustrasi diet keto

Diet ketat tidak diperlukan untuk menjaga kesehatan seksual

Temuan studi menegaskan, pola diet yang sangat ketat memiliki efek samping, terutama dalam jangka panjang. Selain itu, diet rendah kalori hanya bisa diterapkan dengan pengawasan dari dokter.

Diet keto bukan satu-satunya diet yang berkaitan dengan jumlah dan kualitas sperma yang lebih baik.

Perubahan pola makan sehat, dalam bentuk apa pun, bisa memperbaiki kesehatan seksual. Sebagai contoh, diet mediterania bisa memperbaiki disfungsi ereksi.

Sedangkan, konsumsi ikan dan sayuran dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih baik, serta dorongan libido dan fungsi seksual secara keseluruhan.

Diet DASH, yang membatasi daging merah dan produk susu berlemak, juga berkaitan dengan jumlah sperma yang lebih banyak.

Baca juga: Awas, Kurang Tidur Terbukti Turunkan Kualitas Sperma

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com