Pijakbumi, Merek Sepatu Bandung, Kembali Curi Perhatian di Milan

KOMPAS.com - Founder, CEO, sekaligus desainer sepatu dari merek Pijakbumi, Rowland Asfales, meraih penghargaan Emerging Designer The MICAM Milano 2020 yang digelar di Milan, Italia.

Merek sepatu ramah lingkungan asal Bandung ini mampu mencuri perhatian dan mendapatkan penghargaan lewat varian Signature dan Atom Series.

Namun, karena pandemi Covid-19 yang belum mereda, Rowland tidak bisa menghadiri acara bergengsi tersebut secara langsung.

Baca juga: Sepatu Asal Bandung Pijakbumi Kembali Terbang ke Italia

“Hanya sepatunya yang terbang ke Italia,” ujar Rowland saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2020).

DOKUMENTASI KBRI ROMA .

Informasi tersebut diperoleh Rowland berkat bantuan komunikasi dari Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan.

“Sampai hari Selasa lalu, ada dua potential buyer asal Italia yang tertarik, dan satu media besar di Italia tertarik menjadikan sepatu Pijakbumi sebagai konten mereka,” tutur dia.

Baca juga: Pijakbumi, Berawal dari Hilang Sepatu hingga Berjaya di Italia...

Bagi Rowland, keberhasilan Pijakbumi mendapatkan penghargaan mengandung arti yang besar.

Dia mengaku harus lebih bertanggung jawab untuk terus berinovasi dan memberi dampak positif bagi lingkungan dan sosial.

Ia pun berharap, produk-produk lainnya di Indonesia bisa mendapatkan penghargaan serupa.

Ke depan, Rowland bakal merilis majalah PijakBumi. Di sana dia ingin menyumbangkan konten edukasi, transparansi, dan berbagi cerita dari komunitasnya.

Baca juga: Mengenal PijakBumi, Sepatu Ramah Lingkungan dari Kota Bandung...

Diberitakan sebelumnya, Kepala ITPC Narita Nurindah Hatibie mengatakan, PijakBumi meraih penghargaan atas inovasi mereka untuk desain alas kaki dan produk kulit yang eko-estetis.

Pada perhelatan ini, Pijakbumi meluncurkan dan menampilkan desain sepatu terbaru yang bernama ATLAS Sneakers, di mana 95 persen dari sepatu tersebut terbuat dari tumbuhan.

Sepatu ini dibuat dari serat-serat natural, dengan aksen yang terbuat dari tenun eceng gondok, dan didasari oleh alas yang terbuat dari bahan karet alami.