Layanan Komprehensif Penyakit Jantung Tingkatkan Peluang Kesembuhan

KOMPAS.com – Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, penyakit kardiovaskular (gangguan jantung dan pembuluh darah) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. 

Penyakit jantung tak lagi identik dengan usia lanjut, karena dalam beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang muda yang tampak sehat dan aktif tak luput dari penyakit ini.

Penyakit jantung pada orang muda sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Pola makan yang tidak sehat, stres, dan kurang bergerak dapat memicu penyakit hipertensi dan diabetes, yang akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung.

Salah satu cara pencegahan penyakit ini adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, termasuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh (medical check up).

Bagi mereka yang sudah telanjur memiliki penyakit jantung, penanganan yang tepat dan komprehensif dapat meningkatkan harapan hidup dan kesembuhan pasien.

Baca juga: Hari Jantung Sedunia, Ini Makanan untuk Kesehatan Jantung

Dok Heartology Fasilitas diagnostik dan intervensi penyakit jantung di pusat layanan penyakit jantung Heartology Jakarta.

Menurut dr Dafsah Arifa Juzar, SpJP, penanganan penyakit kardiovaskular yang optimal memerlukan fasilitas diagnosis dan tindakan yang komprehensif.

“Perpaduan tim dokter dan teknologi dapat memberikan hasil klinis yang lebih baik, opsi penanganan jantung sesuai kebutuhan pasien, efektivitas biaya, dan pemulihan lebih cepat,” kata Dafsah dalam siaran pers peresmian layanan terpadu penyakit jantung Heartology di Brawijaya Hospital Saharjo, Jakarta.

Dafsah menjelaskan, Heartology merupakan pusat layanan penyakit jantung untuk anak dan dewasa yang berbasis pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia.

Salah satu fasilitas yang dimiliki oleh Heartology adalah ruang operasi hybrid yang memungkinkan bedah minimal invasive dan konvensional di satu tempat.

Rumah sakit ini juga memiliki teknologi HD Grid 3D Mapping System untuk mendeteksi penyakit aritmia (gangguan irama jantung).

“Pemeriksaan ini memiliki presisi dan akurasi tinggi pada tindakan kateter ablasi,” katanya.

Baca juga: Konsultasi Dokter Gratis di Hari Jantung Dunia, Mau?