Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2020, 19:02 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber D'marge

KOMPAS.com - Dunia sepakbola dunia tentu dipenuhi bintang-bintang yang bertalenta, sekaligus -terkadang, dengan egonya masing-masing.

Sebut saja Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Neymar Jr., hingga pelatih yang kini menangani Tottenham FC, Jose Mourinho, adalah nama-nama besar, yang juga dikenal dengan ego-nya.

Namun di antara semua itu, salah satu bintang yang sejak lama dikenal memiliki ego tinggi, siapa lagi adalah Zlatan Ibrahimovic.

Penyerang AC Milan bertubuh jangkung ini sempat mengaku sulit menahan tawa bangga saat mendapati dirinya yang begitu sempurna.

Baca juga: Dinyatakan Positif Covid-19, Zlatan Ibrahimovic Curhat di Twitter

Nah, beberapa waktu lalu, ia kembali memberikan pernyataan yang mengejutkan publik. Tapi, kali ini bukan menyoal kebanggaan diri, melainkan tentang Covid-19.

Kepada penggemarnya di Twitter, Ibra -demikian sang bintang biasa disapa, mengaku tengah "diserang" oleh virus tersebut.

 


"Kemarin, saya dites negatif Covid-19 dan hari ini positif. Tidak ada gejala apa pun. Covid-19 memiliki keberanian untuk menyerang saya. Ide yang buruk."

Begitu kira-kira bunyi kicauan Ibra yang dibagikan pada akhir September lalu.

Pendekatan berbeda Ibrahimovic terhadap Covid-19 mungkin bisa menjadi cara terbaik untuk menghadapi ketakutan akan pandemi yang dialami oleh banyak orang.

Kita mungkin pernah mendengar "efek plasebo", yang mana plasebo atau obat kosong bersifat sugesti yang sering dipakai di dunia medis sebagai penunjang terapi.

Plasebo tidak memiliki khasiat apa pun sebagai obat, tapi bisa berperan dalam proses penyembuhan seseoran jika orang tersebut memiliki sugesti positif.

Nah, efek plasebo atau sugesti inilah yang juga dipraktikkan oleh Ibrahimovic.

Jika kita berpikir kondisi tubuh kita akan menjadi lebih baik, entah karena stimulus dari luar atau sebaliknya, maka besar kemungkinan tubuh kita akan baik-baik saja.

Baca juga: 5 Tips Cegah Tertular Covid-19 dari Keluarga yang Isolasi di Rumah

Sebaliknya, apabila kita berpikir akan mengalami sakit, hal itu bisa benar-benar terjadi.

Bisa disimpulkan, jika pikiran dapat memanipulasi kondisi tubuh kita untuk tetap sehat atau terkena sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com