Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer Thailand Ubah Seragam Sekolah Jadi Fesyen Modern

Kompas.com - 01/10/2020, 19:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Reuters


KOMPAS.com – Aturan dalam mengenakan seragam sekolah biasanya sangatlah ketat. Belum lagi, soal rambut yang harus dipotong rapi dan aturan memakai kaus kaki serta sepatu.

Tetapi, beberapa pelajar di seluruh dunia mulai melawan aturan penggunaan seragam yang dianggap sudah kuno tersebut.

Hal ini menjadi inspirasi seorang desainer muda asal Thailand yang ingin mengubah style seragam sekolah menjadi sebuah fesyen.

Tin Tunsopon mengambil contoh seragam rok lipit dengan kemeja pelaut putih untuk anak perempuan dan celana pendek rapi dengan kemeja putih untuk anak laki-laki, diubah menjadi versi kerah besar dengan kerutan lengan yang terbuat dari tali sepatu.

"Dengan menciptakan kembali seragam ini dan memberi mereka berbagai desain, orang dapat melihat bahwa kita seharusnya tidak lagi terikat pada seragam (tradisional) lagi," ujarnya.

Desain seragam yang berkolaborasi dengan merek pakaian dalam Wacoal ini telah diluncurkan pada bulan Juni lalu dengan harga mulai dari US$100 (Rp 1,4 juta) hingga US$475 (Rp 7 juta) untuk rok lipit panjang dengan pita besar.

Baca juga: Thailand Larang Seragam Sekolah Minim bagi Murid Putri

Tin berkata, bahwa seragam tersebut dirancang untuk para gadis modern yang tidak takut untuk mengekspresikan diri dan bergerak dengan percaya diri.

“Seragam itu melepaskan diri dari bentuk tradisional, meski bentuknya masih tetap menyerupai seragam. Saya hanya ingin dukung anak-anak untuk lebih kreatif lagi,” katanya.

Tin menamai labelnya 'Post-Thesis', sebagai proyek kelulusannya di Universitas Bangkok, di mana dia melakukan penelitian terhadap tujuan seragam dan bagaimana mereka dapat diubah.

Gerakan pemberontakan di sekolah-sekolah menengah Thailand dijuluki siswa buruk. Mereka mengenakan pita putih, mencukur rambut di depan umum dalam upaya mengguncang sistem pendidikan negara yang dinilai kaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com