Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Keliru Membedakan Gejala Flu Musiman dan Covid-19

Kompas.com - 05/10/2020, 14:15 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sebentar lagi kita akan memasuki penghujan yang sering diikuti dengan merebaknya flu, sementara masa pandemi Covid-19 belum juga berakhir.

Penting sekali bagi kita untuk mengetahui perbedaan gejala antara kedua penyakit tersebut, karena walau gejalanya mirip tapi dampaknya sangat berbeda.

Dari 100 jenis virus hanya ada empat virus yang menyebabkan flu musiman. Flu ini dapat menimbulkan gejala demam, nyeri, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan bersin-bersin

Pada kasus yang parah, penderita flu musiman akan mengalami pneumonia atau radang paru. Tanda-tanda khasnya adalah sesak napas yang terkadang membuat nyeri di dada atau punggung.

Sedangkan untuk mengetahui apakah kita mengidap Covid-19 jauh lebih rumit, karena ada banyak gejala berbeda, yang di antaranya mirip dengan gejala flu.

Gejala paling umum dari infeksi ini adalah demam tinggi sampai menggigil, batuk kering, dan kelelahan.

Baca juga: Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?

Satu tanda yang sangat membedakan kedua infeksi ini adalah banyak korban Covid-19 yang tiba-tiba kehilangan indera penciuman (anosmia), bukan karena hidung tersumbat.

Di samping itu, Covid-19 juga menyebabkan gejala yang sangat serius seperti kesulitan bernapas, nyeri dada, bibir biru, dan kehilangan kesadaran. Kondisi terparah bisa menyebabkan pembekuan darah yang berakhir dengan kerusakan jantung, otak, dan paru-paru.

Pada anak

Untuk anak-anak, gejala terjadinya Covid-19 juga sama dengan yang dialami oleh orang dewasa. Apalagi jika infeksinya parah, gejalanya antara lain hidung mulai meler, mata merah, kesulitan untuk bangun, sakit perut, dan ketidakmampuan menahan cairan apapun.

Baca juga: Jangan Sepelekan Komplikasi Covid-19 pada Anak dan Remaja

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, anak-anak dapat mengalami sindrom inflamasi multisistem, yang diduga disebabkan oleh respon imun yang terlalu aktif dan dapat menyebabkan syok serta kegagalan organ.

Tetapi, dokter menekankan apabila hal itu jarang terjadi dan orang tua harus menyadari bahwa sangat kecil kemungkinan anak mereka mengidapnya.

Gejala Covid-19, dimulai lima hingga tujuh hari setelah terpapar. Namun, ada juga yang mengalaminya setelah 14 hari. Jadi, jika kita mengira telah terpapar, baiknya segera mengisolasi diri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com