Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2020, 18:33 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang mulai beralih menggunakan olive oil ketika hendak memasak. Jenis minyak tersebut dianggap lebih sehat meskipun harganya juga lebih mahal.

Beberapa penelitian memang menyatakan minyak nabati seperti olive oil dan soya oil baik digunakan karena mengandung PUFA (asam lemak tak jenuh) serta omega-3 yang tinggi.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait teknik memasak menggunakan minyak ini, agar manfaatnya tidak hilang.

Baca juga: Extra Virgin Olive Oil Tak Baik untuk Memasak?

“Lihat lagi penggunaannya. Misalkan seperti olive oil yang dipakai untuk dressing salad, itu enggak apa-apa, karena tidak dipanaskan sama sekali.”

Begitu kata Ahli Gizi Seala Septiani saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Dia mengatakan, minyak sebaiknya dipanaskan dengan suhu rendah atau api kecil. Ada pun teknik memasak yang disarankan ialah menumis atau roasted.

Pemanasan minyak dengan suhu tinggi dapat membuat kandungan gizinya rusak sehingga tidak memberikan manfaat lagi.

Namun bukan berarti minyak tidak bisa digunakan untuk menggoreng sama sekali.

Soya oil

Ada jenis minyak yang titik asapnya tinggi sehingga masih aman digunakan untuk menggoreng. Contohnya soya oil.

Baca juga: Demi Kesehatan, Perlukah Ganti Minyak Goreng dengan Minyak Zaitun?

Titik asap adalah temperatur ketika minyak atau lemak pada kondisi tertentu menguapkan sejumlah senyawa volatil yang memberikan penampakan asap yang jelas.

Soya oil titik asapnya tinggi, sehingga kandungannya tetap stabil walaupun digunakan untuk menggoreng dan pemanasan lainnya,” kata Seala.

Selain memilih jenis minyak, perhatikan pula bahan makanan yang hendak dimasak.

Beberapa jenis makanan mengandung vitamin dan mineral yang sensitif terhadap pemanasan, sehingga saat dimasak dalam suhu tinggi bisa rusak.

Terakhir, tidak disarankan untuk menggunakan minyak berulang kali ketika memasak dengan teknik deep frying.

“Penggunaan minyak berulang itu harus dihindari karena pemanasan sudah mengubah ikatan yang ada pada minyak. Jadi lebih baik gunakan minyak yang baru,” tegas Seala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com