Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2020, 08:21 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com— Pria dengan suara yang berat memang terdengar lebih maskulin dan lebih membangkitkan gairah. Sayangnya, pria dengan tipe suara bariton ini cenderung tidak setia pada pasangan.

Para peneliti China menemukan bahwa pria-pria bersuara berat lebih gampang selingkuh dibanding dengan pria bersuara lebih feminin.

Hasil studi tersebut diterbitkan dalam jurnal "Personality and Individual Differences" dan disetujui oleh Komite Etik Universitas Southwest.

Temuan studi tersebut dilakukan berdasarkan survei pada sekelompok mahasiswa heteroseksual berbahasa Mandarin anonim - terdiri dari 116 pria dan 145 wanita - yang terlibat dalam hubungan seks singkat.

Setelah merekam suara mereka untuk mengukur nada suaranya, tim bertanya kepada peserta seberapa besar kemungkinan mereka untuk tetap setia kepada pasangan dalam skala 1 sampai 7.

Meskipun mereka tidak menemukan korelasi kuat antara suara wanita dan perilakunya, pria dengan nada yang lebih berat dan dalam cenderung "tebar pesona" pada berbagai wanita.

Baca juga: Makna di Balik Mimpi tentang Selingkuh

Suara beroktaf rendah ini lebih meningkatkan status mereka di antara pria lain atau daya tarik mereka dari kaca mata wanita.

“Sehingga meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pasangan yang lebih banyak atau lebih berkualitas,” kata peneliti.

Sebelumnya, studi yang dilakukan di tahun 2013 juga juga menemukan hubungan antara nada bicara dan komitmen.

Disebutkan, semakin banyak wanita yang mengira seorang pria akan selingkuh, makin tertarik mereka.

Dalam pendekatan biologis, suara yang lebih rendah menunjukkan tingkat testosteron yang lebih tinggi, yang telah terbukti dapat meningkatkan kemungkinan melakukan hubungan singkat.

Baca juga: Bisa Karena Faktor Genetik, Apa Saja Ciri-ciri Pasangan Selingkuh?

Sebaliknya, pria dengan testosteron rendah yang menyebabkan suara mereka lebih tinggi, cenderung memiliki kepuasan pernikahan jangka panjang dan tingkat perceraian yang lebih rendah.

Tetapi sebelum menyimpulkan, perhatikan dulu, penelitian ini memiliki beberapa peringatan. Antara lain, peserta dalam penelitian ini adalah para mahasiswa yang memang belum punya keinginan untuk komitmen serius jangka panjang. Perspektif mereka tentang berpacaran dan pernikahan belum dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com