Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2020, 06:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh yang bisa disebabkan oleh infeksi virus dan beberapa penyebab lainnya.

Jika terjadi pada anak, kondisi ini sering kali membuat orangtua panik. Padahal, menurut Dokter Spesialis Anak dr. Denny Wellyam Sigarlaki, M.Sc, Sp.A, orangtua idealnya segera berupaya mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan anak karena demam.

Adapun suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 - 37,5 derajat Celcius. Sehingga suhu tubuh di atas itu sudah menunjukkan tanda demam.

"Bisa berikan obat penurun panas untuk mengurangi ketidaknyamanan dia. Cairan mungkin kurang, atur suhu lingkungan kalau bayi baru lahir buka bedong jangan terlalu kencang."

Demikian diungkapkan dr. Denny dalam Instagram Live bersama Eka Hospital Pekanbaru, Senin (12/10/2020).

Baca juga: Demam Biasa atau Gejala Covid-19, Adakah Perbedaannya?

Ia mengingatkan bahwa demam tidak hanya gejala Covid-19, namun juga bisa menjadi gejala penyakit lain, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) atau campak.

Oleh karena itu, orangtua idealnya segera membawa anak ke rumah sakit jika demam anak sudah menunjukkan tanda kegawatan. Beberapa tanda tersebut antara lain:

  • Demam tinggi selama tiga hari atau lebih.
  • Muntah-muntah.
  • Mencret disertai tidak mau makan dan minum.
  • Nyeri perut hebat.
  • Batuk hingga sesak sehingga anak sulit bernapas dan berbicara.
  • Pendarahan.
  • Kejang, hingga
  • Penurunan kesadaran (bisa juga ditunjukkan dengan anak terlalu sering ngantuk dan sangat sulit dibangunkan).

"Demam disertai tanda gawat jangan sampai menunda ke rumah sakit. Kalau ragu, bisa telemedicine atau WA dokternya, pastikan kondisi ini tidak bisa lagi ditunda untuk ke rumah sakit," tegasnya.

Baca juga: Ternyata, Infeksi Covid-19 Tak Selalu Disertai Gejala Awal Demam

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com