Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/10/2020, 21:41 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Perut buncit dikenal sebagai obesitas sentral yang disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan pada bagian perut.

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, lemak perut memicu risiko kematian dini yang lebih tinggi.

Setiap peningkatan 10 centimeter lemak perut meningkatkan risiko kematian sebesar delapan persen untuk wanita dan 12 persen untuk pria.

Baca juga: 5 Latihan Perut untuk Atasi Perut Buncit, Apa Saja?

Bahkan, seseorang dengan perut besar cenderung berisiko tinggi terhadap kematian dibandingkan dengan yang memiliki pinggul atau paha lebih besar.

Sebab, lemak perut adalah tanda kalau organ-organ di dalam tubuh juga memiliki jumlah lemak yang lebih tinggi.

Lemak pada organ disebut juga lemak visceral yang pada dasarnya tidak terlihat, tetapi menumpuk di sekitar organ, seperti hati, pankreas, dan usus.

Di sinilah letak bahaya sebenarnya. Lemak visceral memengaruhi hormon dengan mengeluarkan protein yang menyebabkan peningkatan resistensi terhadap insulin.

Resistensi insulin meningkatkan risiko diabetes tipe II, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kolesterol berlebih, beberapa jenis kanker, dan penyakit alzheimer.

Baca juga: 3 Cara Cerdas untuk Mengatasi Perut Buncit

Menurut CNN Health, cara yang baik untuk mengetahui apakah lemak perut kita berada dalam zona bahaya adalah dengan mengukur lingkar perut menggunakan pita pengukur.

Ukuran apa pun di atas  89 centimeter untuk wanita dan 102 centimeter untuk pria dianggap berpotensi menimbulkan risiko gangguan kesehatan yang lebih tinggi.

Apabila kita memiliki jumlah lemak perut yang tidak sehat, segeralah mengubah pola hidup yang sehat dengan menghindari makanan yang berlemak, dan rutin berolahraga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com