Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2020, 11:52 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kondisi pandemi bukan hanya mengganggu kesehatan mental orang dewasa, tapi juga anak-anak. Perasaan bosan, cemas, khawatir, dan emosi negatif lainnya turut dirasakan oleh anak.

Selama berada di rumah saja, anak sering kali dipenuhi pertanyaan kapan bisa bermain di luar rumah, kapan bisa masuk sekolah, kapan bisa bertemu dengan teman, dan lain sebagainya.

Belum lagi jika orangtua di rumah sulit mengendalikan emosi sehingga mudah marah ke anak. Hal ini bisa membuat kesehatan mental anak semakin terganggu.

Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memastikan anak memiliki perasaan yang nyaman agar kesehatan mentalnya terjaga. Salah satu caranya mengajarkan konsep mindfulness.

Mindfulness berarti lebih sadar dengan keadaan saat ini dan sekitar. Dalam kondisi penuh kesadaran pada momen saat ini, kita tidak akan khawatir berlebihan pada kondisi yang belum terjadi di masa depan atau dihantui kegelisahan mengingat masa yang sudah lewat.

Baca juga: Tanpa Marah, Lakukan Ini untuk Mengendalikan Emosi Anak

Dengan begitu seseorang termasuk anak bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi dan mengendalikan emosi. Pada akhirnya mindfulness berkaitan dengan kebahagiaan anak.

“Mindfull itu susah dan anak harus latihan juga dalam keadaan sekarang ini,” ujar psikolog Saskhya Aulia Prima dalam suatu acara virtual baru-baru ini.

Namun, ditambahkan olehnya, mengajarkan anak untuk mindfulness bukan berarti anak harus diajak meditasi seperti yang banyak dilakukan orang dewasa.

Sebab bukan hal mudah bagi anak-anak untuk berdiam diri dalam waktu tertentu.

Orangtua bisa mengajarkan konsep mindfulness dengan mengeksplor semua indra. Ajak anak untuk sadar dengan yang dilihat, didengar, dirasakan, dan sebagainya.

Baca juga: Waspadai, Efek Candu Pujian dari Orangtua bagi Perkembangan Anak

Saskhya mencontohkan, ketika anak makan, orangtua bisa menanyakan ke anak aroma dan rasa makanan seperti apa.

Atau bisa juga mengajak anak untuk tiduran lalu letakkan bantal di atas perut anak. Kemudian ajak anak untuk melihat pergerakan bantal ketika dia bernapas.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

“Mengajarkan konsep mindful ke anak bisa dengan berbagai aktivitas dan bergerak, enggak harus diam,” kata Saskhya.

Selain itu, biarkan anak untuk menentukan kegiatan yang ingin dilakukan dan orangtua harus mendampingi sambil mengajarkan konsep mindfulness.

Anak tidak bisa melakukan kegiatan mindfulness sendirian. Di sisi lain, dengan hadirnya orangtua anak merasa diterima, nyaman, dan terbantu untuk belajar menyadari sepenuhnya setiap momen.

“Orangtua juga harus menikmati kegiatan mindfulness bersama anak. Jadinya kesehatan mental satu keluarga bisa baik,” imbuh Saskhya.

Baca juga: Kecemasan dan Depresi Orangtua Ganggu Mental Anak, Cara Mengatasinya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com