Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca Ekspresi Wajah Lewat Mata Saat Kenakan Masker

Kompas.com - 24/10/2020, 17:11 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com--Untuk memperlambat penyebaran covid-19, kini masker menjadi hal wajib untuk digunakan saat keluar rumah. Namun, masker yang menutupi wajah kemudian menjadi masalah tersendiri dalam komunikasi.

Bagi tuna rungu, membaca bibir sangat penting untuk komunikasi. Itulah mengapa Samuel Atcherson, seorang profesor dari University of Arkansas mengembangkan masker wajah dengan bahan yang bening untuk memungkinkan membaca bibir.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Audiology Today, temuan Atcherson dan rekan-rekannya dengan bahan transparan memang memudahkan orang untuk melihat gerak mulut dan bibir, namun tetap saja masker akan meredam suara antara 12 hingga 13,3 desibel.

Sedangkan masker buatan sendiri yang terbuat dari kain transparan mampu meredam suara hingga 21,1 desibel.

Masker wajah transparan hanyalah perbaikan sementara untuk masalah yang lebih besar, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pendengaran.

Baca juga: Cegah Mata Kering Saat Memakai Masker

Masalah karena masker bukan hanya menjadi masalah untuk mereka untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Orang lain juga sangat bergantung pada membaca bibir saat berkomunikasi secara langsung.

Ekspresi di sekitar mata

Menurut Patti Wood, pakar bahasa tubuh dan komunikasi nonverbal, sebenarnya masalah komunikasi ini masih bisa diatasi dengan mengandalkan mata yang tak tertutup masker.

“Mata kita telah berevolusi untuk merespons tanpa sadar apa yang kita lihat dan rasakan,” kata Wood yang telah menulis tujuh buku tentang komunikasi.

Baca juga: Cara Membaca Ekspresi Wajah Orang Lain Saat Memakai Masker

Misalnya, ketika kita melihat sesuatu yang menakutkan atau mengancam, mata kita akan secara alami melebar untuk memperluas bidang penglihatan dan meningkatkan jumlah cahaya yang dapat diserap pada saat itu.

Ilustrasi tersenyumDigital Vision. Ilustrasi tersenyum

Sebaliknya, mata akan menyipit saat kita fokus pada sesuatu yang tidak menyenangkan.

Senyuman dapat dilihat dari sudut mata, dengan garis-garis halus yang muncul karena pipi yang ditarik ke atas saat tersenyum. Sementara saat sedih, mata akan tampak lesu, alis menyatu, dan pandangan kosong.

Baca juga: Mata Seperti Nicholas Saputra Banyak Disukai Kaum Wanita, Alasannya?

Wood mengatakan bahwa respons manusia terhadap emosi bisa saja dipalsukan. Namun, mata tak pernah berbohong. Untuk itu Wood percaya berkomunikasi melalui bahasa mata sudah menjadi kebiasaan manusia.

Apa yang kita rasakan akan terpancar pada mata, tak ada salahnya untuk memahami hal ini saat tak bisa melihat mulut dan hidung saat berkomunikasi.

Artinya, seiring berjalannya waktu, ketika sudah terbiasa untuk berkomunikasi dengan orang yang memakai masker wajah, kemungkinan besar kita akan semakin mengandalkan bahasa mata dan lebih nyaman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com