Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Sakit Usai Bercinta

Kompas.com - 26/10/2020, 23:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tak sedikit perempuan yang pernah merasakan kesakitan usai melakukan hubungan seksual.

Kenapa hal itu bisa terjadi?

Ahli terapi fisik di New York, Amerika Serikat, Isa Herrera mengatakan, banyak hal yang bisa menjadi pemicu munculnya rasa sakit usai bercinta.

Misalnya, perubahan pasangan, perubahan posisi, serta kondisi lain yang berkaitan dengan penuaan, semuanya dapat menyebabkan nyeri pasca-hubungan seksual.

Baca juga: Vagina Berdarah Usai Bercinta, Ada 6 Kemungkinan Penyebabnya

Namun, penting untuk mencari tahu penyebab pasti, dan menemukan bagaimana solusi agar rasa sakit tak terjadi lagi pada aktivitas seksual selanjutnya.

Berikut ini cara menghindari nyeri atau sakit pasca melakukan hubungan seksual yang dikutip dari laman Women's Health.

1. Jangan melewatkan foreplay

Kebanyakan orang tahu kalau kekeringan vagina dapat membuat hubungan tidak nyaman, dan bisa menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan seksual.

Maka, asisten profesor klinis ginekologi di Icahn School of Medicine New York, Alyssa Dweck, MD, menganjurkan agar kita tidak boleh melewatkan foreplay, atau setidaknya menggunakan pelumas.

2. Mandi air hangat

Tentu saja wanita justru akan merasakan sakit ketika melakukan hubungan seksual yang terlalu kuat dengan durasi lama.

Baca juga: Vagina Kentut Saat Bercinta, Normalkah?

Apalagi, bercinta dengan sangat menggairahkan itu bisa menyebabkan sedikit robekan di jaringan vagina.

Dokter Dweck merekomendasikan, setelah berhubungan seksual sebaiknya mandi air hangat dengan garam epsom tanpa pewangi.

Jika perlu, menggunakan krim hidrokortison di sekitar lubang vagina untuk meredakan rasa sakitnya.

3. Mengubah posisi

Seorang psikolog klinis dan terapis seks di Hawaii, Janet Brito, PhD mengatakan, posisi seks tertentu bisa meningkatkan rasa sakit, tetapi itu tergantung pada setiap orang.

“Misalnya, jika berada dalam posisi misionaris dan mengalami rasa sakit atau ada keinginan untuk buang air kecil, itu bisa menjadi indikasi kandung kemih yang turun." kata dia.

Yang harus dilakukan adalah mengubah posisi yang optimal untuk tubuh. Bisa juga mempelajari berbagai posisi seks sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com