Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2020, 15:22 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan jantung bisa dilakukan dengan banyak cara, terutama dengan konsumsi makanan sehat dan olahraga rutin. Tapi, satu yang tidak boleh kita lupakan adalah mempunyai waktu tidur yang ideal atau teratur.

Berbagai studi menyebut, seseorang dengan gangguan tidur kronis seperti insomnia dan sleep apnea memiliki harapan hidup lebih pendek dibandingkan mereka yang secara konsisten tidur nyenyak.

Ahli bedah jantung, A. Marc Gillinov, MD, menjelaskan manfaat di balik waktu tidur yang ideal.

"Tidur nyenyak selama tujuh atau delapan jam per malam merupakan penanda kesehatan jantung yang baik," sebut dia.

"Bagaimana tidur memengaruhi arteri koroner masih dipelajari, tetapi kami tahu kurang tidur dikaitkan dengan faktor risiko penyakit jantung."

Baca juga: Kaitan Antara Ukuran Lidah Gemuk dan Sleep Apnea

Waktu tidur yang dibutuhkan

Bagi sebagian besar orang dewasa, tidur antara tujuh dan delapan jam setiap malam adalah jumlah tidur optimal. Namun, durasi tidur tersebut agak sulit dipenuhi.

Studi dari National Sleep Foundation menemukan 35 persen orang Amerika melaporkan kualitas tidur mereka "buruk" atau "biasa saja."

Lalu, sekitar 63 persen orang Amerika mengatakan mereka kurang tidur selama seminggu, dengan waktu rata-rata enam jam dan 55 menit per malam.

"Hargai kebutuhan tubuh Anda untuk tidur, dengan target tujuh hingga delapan jam per malam," ucap Gillinov.

Dia menyebut, orang yang tidur kurang dari enam jam per malam cenderung memiliki risiko kardiovaskular (hipertensi, peradangan, atau obesitas) lebih besar dibandingkan mereka yang punya waktu tidur lebih lama.

Baca juga: Kenali, Penyebab Gangguan Tidur Selama Pandemi dan Cara Mengatasinya

Dampak kurang tidur terhadap kesehatan jantung

Kurang tidur tidak hanya memicu kantung di bawah mata kita. Para peneliti di American Heart Association menemukan, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan penumpukan kalsium di arteri jantung.

Ketika kalsium menumpuk di arteri jantung, hal ini menyebabkan plak yang dapat membuat kita berisiko terkena serangan jantung.

Ilustrasi serangan jantungDok. Shutterstock Ilustrasi serangan jantung

Dalam studi tersebut, kurang tidur satu jam setiap malam meningkatkan risiko penumpukan kalsium di arteri sebesar 33 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com