Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Kotoran Telinga Bisa Dipakai untuk Ukur Kadar Hormon Stres

Kompas.com - 05/11/2020, 15:08 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa orang mungkin menganggap kotoran telinga adalah sesuatu yang menjijikkan.

Tapi ternyata, kotoran telinga dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kondisi kesehatan seseorang.

Peneliti dari Institute of Cognitive Neuroscience University College London mengungkapkan, kotoran telinga berguna untuk mengukur kadar hormon stres kortisol.

Baca juga: Benarkah Bau Ketiak Terkait dengan Kotoran Telinga?

Hal ini dapat mengubah diagnosis dan perawatan jutaan orang yang mengalami depresi atau kondisi lain terkait stres.

Bahkan, pemeriksaan kotoran telinga dapat dilakukan di rumah tanpa pengawasan klinis.

Selain itu, para peneliti percaya jika tes kotoran telinga juga bisa dimanfatkan untuk mengukur glukosa atau antibodi Covid-19 .

Kembali soal mengukur kadar kortisol, menurut peneliti pemeriksaan kotoran telinga jauh lebih murah dan efektif, dibandingkan metode lain, seperti menggunakan sampel rambut.

Selain itu, pemeriksaan kotoran telinga juga dapat melacak tingkat kortisol kronis.

Berbeda dengan pemeriksaan kadar kortisol lain seperti tes darah, urine, dan air liur yang hanya dapat melacak tingkat jangka pendek.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengeluarkan Air dari Telinga?

“Pengambilan sampel kortisol sangat sulit karena kadar hormon dapat berfluktuasi. Jadi sampel mungkin bukan cerminan yang akurat dari kadar kortisol kronis seseorang.”

Demikian diungkapkan peneliti utama Dr Andres Herane-Vives kepada the Guardian.

Ia menambahkan, metode pengambilan sampel kortisol sering kali pula menyebabkan stres, sehingga bisa memengaruhi hasil pemeriksaan.

“Tetapi kadar kortisol dalam kotoran telinga lebih stabil. Perangkat baru kami lebih mudah digunakan untuk mengambil sampel serta mengujinya dengan cepat, murah, dan efektif,” kata Herane-Vives.

Perangkat pengujian yang dikembangkan oleh timnya hampir mirip seperti kapas. Tapi kapas memiliki rem untuk mencegah kotoran masuk terlalu jauh ke telinga, dan bisa menyebabkan kerusakan.

Di bagian ujung, perangkat ini berisi bahan organik dilengkapi larutan yang telah teruji paling efektif dan andal untuk mengambil sampel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com