Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran Charles Rilis Koleksi Pakaian Berkelanjutan

Kompas.com - 13/11/2020, 05:05 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Awal tahun ini, beredar foto yang memperlihatkan pewaris tahta Inggris, Pangeran Charles yang membuat orang tersadar mengenai gaya berpakaiannya.

Foto-foto itu mengungkap fakta menarik, di mana Pangeran Charles terlihat hanya memakai dua jenis mantel sejak tahun 1988.

Terlepas dari hak istimewa dan kekuasaan yang didapat, Pangeran Charles tampaknya sudah bertahan selama hampir tiga dekade dengan hanya mengenakan dua outer atau luaran.

Luaran tersebut adalah mantel bulu unta, dan mantel wol dari Anderson & Sheppard. Keduanya memiliki lapisan ganda di bagian dada dan kerah tinggi.

Biasanya, kaum wanita dari Royal Family atau keluarga kerajaan Inggris yang cenderung menjadi berita utama seputar mode.

Namun, kebiasaan Pangeran Charles yang "hanya" punya dua mantel memberi tahu kita tentang nilai-nilai yang dia anut, terutama soal perlindungan terhadap lingkungan.

Sang pangeran sepertinya sadar  bahwa fesyen berkelanjutan tidak hanya mengenai material, melainkan juga kualitas dan gaya pribadi.

Belakangan badan amal miliknya, The Prince’s Foundation, bekerja sama dengan Yoox Net-a-Porter (pemilik menswear Mr. Porter) ikut membuat koleksi busana.

Keduanya mengumpulkan pelajar dari Italia dan Inggris Raya untuk membuat 18 koleksi kapsul pakaian berkelanjutan.

Baca juga: Pangeran Charles Termasuk Pelukis yang Sukses di Inggris

Koleksi Kapsul Berkelanjutan Pangeran Charles Koleksi Kapsul Berkelanjutan Pangeran Charles
Kelompok itu terdiri atas siswa dari Politecnico di Milano (salah satu sekolah desain terkemuka di Italia), dan pengrajin yang bekerja di kantor pusat Prince's Foundation di Skotlandia.

Proyek ini disebut The Modern Artisan, dan karya-karyanya sudah dijual di seluruh rangkaian situs e-commerce YOOX.

Menurut Jacqueline Farrell, direktur pendidikan di Prince's Foundation, tujuan proyek ini adalah membantu peserta menyadari bahwa menjahit adalah bentuk seni dan kerajinan.

"Selain itu juga bertujuan melihat bahwa jumlah waktu yang dihabiskan untuk membuat pakaian tidaklah singkat," ucap Farrell.

"Ada banyak komitmen yang dibutuhkan untuk menghasilkan dan mengajarkan kemampuan itu, dan berapa lama proses menciptakan sesuatu yang indah."

Koleksi fesyen berkelanjutan ini terdiri dari delapan pakaian pria yang semuanya didesain di Italia dan dikerjakan di Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com