Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Paru Obstruktif Kronis Rentan Terinfeksi Covid-19

Kompas.com - 19/11/2020, 08:40 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa pandemi Covid-19 ini menjadi tantangan yang berat bagi semua orang, terutama penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).

Sebagai orang yang sudah memiliki riwayat penyakit paru kronis, penderita PPOK menjadi kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19.

Apalagi secara umum PPOK banyak dialami orang-orang dengan usia lanjut, sehingga risiko kematiannya lebih besar akibat Covid-19.

"Memang penderita PPOK disarankan untuk tetap berada di rumah saja. Kemudian mereka juga harus menerapkan 3M dalam kesehariannya guna mencegah penularan virus."

Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Paru yang merupakan Konsultan Asma dan PPOK RSUP Persahabatan, Dr Budhi Antariksa, SpP(K), PhD, saat konferensi pers virtual bersama Kalbe, Rabu (18/11/2020).

"Penyakit paru kronis ini otomatis akan menurunkan imunitas tubuh. Sehingga, penderita PPOK sebaiknya tidak berpergian sementara waktu dan menghentikan rokok bagi yang perokok," lanjut dia.

Baca juga: Susah Bernapas, Waspadai Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Di samping itu, melakukan vaksinasi flu bisa menjadi salah satu upaya untuk melindungi diri dari virus flu yang dapat memperparah kondisi penyakit paru kronis ini.

Meski sama-sama menyerang paru, Budhi menjelaskan bahwa gejala PPOK dan Covid-19 tentu saja berbeda. PPOK memiliki gejala yang lebih sederhana yakni sesak napas dan batuk berdahak.

Sementara Covid-19 ditandai dengan banyak gejala, seperti timbulnya demam, nyeri otot, adanya gangguan saluran pencernaan, dan kencing, serta hilangnya indera penciuman maupun perasa.

"Maka, selain tetap di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, penderita PPOK harus memerhatikan asupan nutrisi dan berolahraga untuk meningkatkan kekebalan tubuh," ujarnya.

Baca juga: Batuk Tak Selalu Gejala Covid-19, Bagaimana Membedakannya?

Adapun, olahraga yang disarankan untuk para penderita PPOK yakni olahraga yang dapat meningkatkan otot-otot napas di dada, misalnya berenang, senam asma, atau yoga.

Olahraga tersebut berfokus menggerakan otot pernapasan agar tidak menjadi kecil dan membuat paru-paru lebih kuat tanpa bantuan alat bantu oksigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com