Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diet Mediterania Ternyata Dapat Membantu Atasi Stres, Kok Bisa?

Kompas.com - 21/11/2020, 13:17 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pola makan diketahui mampu memengaruhi kondisi kesehatan seseorang secara keseluruhan.

Secara spesifik, pola makan ternyata juga dapat menjadi strategi diet untuk mengurangi efek merusak dari stres terhadap kesehatan.

Dilansir Medical News Today, stres kronis sendiri tidak hanya meningkatkan risiko depresi dan kecemasan, tetapi juga meningkatkan kesempatan pengemvangan sejumlah penyakit, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, stroke, dan Alzheimer.

Sejumlah penelitian observasional menemukan, orang-orang yang makan banyak sayur-sayuran dan buah-buahan atau secara spesifik mengikuti pola makan Mediterania, dilaporkan lebih sedikit mengalami stres.

Sebaliknya, para peneliti menemukan bahwa pola makan tinggi gula dan lemak jenuh berkaitan terhadap peningkatan kadar kortisol atau hormon stres dalam darah yang tinggi.

Sayangnya, penelitian semacam itu tidak membuktikan hubungan sebab akibat antara pola makan dan stres.

Faktor lain yang mungkin memengaruhi pola makan seseorang, seperti tempat tinggal, tingkat pendidikan, atau status sosial ekonomi, sama-sama menentukan tingkat stres yang mereka alami setiap hari.

Namun, mengontrol semua variabel ini dalam penelitian longitudinal yang melibatkan orang cenderung tidak mungkin dilakukan.

Baca juga: 11 Makanan yang Harus Dikonsumsi Saat Jalani Diet Mediterania

Khasiat diet Mediterania

Para peneliti dari Wake Forest School of Medicine, North Carolina, AS membandingkan efek jangka panjang dari pola makan ala Barat dengan pola makan Mediterania terhadap ketahanan stres pada kera di bawah kondisi eksperimental terkontrol.

Pola makan ala Barat memiliki asupan protein dan lemak yang kebanyakan bersumber dari hewan, tinggi garam, tinggi lemak jenuh, serta rendah asam lemak tak jenuh tunggal dan omega-3.

Sementara pola makan Mediterania mengambil sumber protein dan lemak dari tumbuhan, protein rendah lemak dari ikan dan peoduk susu, serta tinggi asam lemak tak jenuh tunggal, yang didapatkan dari minyak zaitun extra virgin.

Pola makan Mediterania mengandung lebih banyak karbohidrat kompleks dan serat, rendah garam dan gula rafinasi, daripada pola makan ala Barat.

Penelitian tersebut dipublikasikan di jurnal Neurobiology of Stress.

Peneliti utama sekaligus Profesor Patologi dan Kedokteran Komparatif di sekolah tersebut, Carol A. Shively, bersama rekan-rekan peneliti menemukan, bahwa kera yang diberi makanan dengan pola Mediterania lebih tahan terhadap efek stres dan lebih lambat mengembangkan peningkatan sensitivitas stres terkait usia.

Baca juga: Diet Mediterania Dinilai Memiliki Manfaat Kesehatan Jangka Panjang

Ilustrasi minyak zaitunshutterstock Ilustrasi minyak zaitun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com