Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Diana Ubah Pandangan Dunia tentang Stigma Negatif AIDS

Kompas.com - 01/12/2020, 09:22 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sepanjang hidupnya sebagai Princess of Wales, Diana Spencer dikenal luas karena kerap menentang ekspektasi yang diberikan kepada seorang anggota keluarga kerajaan.

Mulai dari gaya berbusana hingga gaya pengasuhan, membuatnya meninggalkan banyak tradisi sebagai warisan setelah kematiannya di 1997.

Dilansir Oprah Magazine, salah satu langkah yang membuatnya begitu dikenang adalah karena selama bertahun-tahun Diana begitu aktif melakukan advokasi atas nama Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Langkah Diana terbilang cukup berani, mengingat saat itu masih banyak ketakutan dan informasi-informasi yang salah seputar penularan HIV/AIDS, yang banyak dikaitkan dengan hubungan pria sesama jenis, bahkan tindakan sederhana seperti berjabat tangan dengan pasien.

Meskipun AIDS telah menjadi krisis kesehatan yang sudah berkembang sejak kasus pertama kali dilaporkan secara resmi pada 1981, hingga sekitar tahun 1987 AIDS hampir tidak diberikan haknya dalam hal penelitian, pendidikan, dan pengujian yang memadai.

Sebabnya terutama karena stigma homofobik seputar HIV dan AIDS, sehingga penyebarannya seolah dibiarkan.

Sepanjang 1980-an dan 1990-an, Diana menggunakan platformnya untuk menghapus mitos-mitos tentang bagaimana HIV/AIDS dapat ditularkan dan ia juga banyak menghabiskan waktu bersama ODHA di seluruh dunia.

"Menurut kami, Diana adalah duta besar untuk kesadaran AIDS di planet ini dan tidak ada yang bisa menggantikannya dalam hal pekerjaan yang dia lakukan," kata Gavin Hart dari National AIDS Trust kepada BBC beberapa hari setelah peristiwa kecelakaan mobil yang merenggut nyawa Diana.

Baca juga: Hari Aids Sedunia, Sudah Tahu Makna Pita Merah?

Pada 9 April 1987, enam minggu sebelum Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan membuat pidato mengenai penyakit tersebut, Middlesex Hospital di London mengundang Diana untuk membuka Broderip, bangsal khusus pertama mereka yang untuk AIDS dan penyakit terkait HIV.

Menurut majalah Time, Diana kerap khawatir ketika membuat penampilan publik di sebuah situasi di mana kebanyakan orang tidak mendukung situasi tersebut.

Namun, dia tetap memutuskan hadir, ikut berfoto bahkan menjabat tangan 10 pasien tanpa sarung tangan.

John O'Reilly, perawat di bangsal AIDS Middlesex Hospital mengatakan kepada BBC pada 2017 bahwa saat itu stigma tersebut begitu parah, sehingga dia bahkan tidak memberi tahu orang-orang tentang bangsal mana yang ditanganinya.

Akibat stigma tersebut, pasien pun ragu-ragu untuk ikut difoto. Hanya Ivan Coven (32) yang saat itu setuju untuk difoto, namun fotonya diambil dari belakang.

"Itulah Diana, Princess of Wales, dia datang tanpa sarung tangan dan menjabat tangan kami dan pasien kami."

"Itu sangat mengharukan," kenang O'Reilly.

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com