Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2020, 07:33 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Masker kain memang direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia (WHO) untuk mencegah penyebaran covid-19 dan mengatasi kelangkaan masker medis. Namun, tidak semua masker kain efektif.

Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang terdiri dari tiga lapis yang bisa menyaring udara dengan maksimal.

Masker dari kain juga dipilih karena bisa dicuci dan digunakan kembali. Selain hemat, masker ini juga bisa mengurangi sampah karena masker sekali pakai yang berpotensi menjadi sumber polusi mikroplastik, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Marine Pollution Bulletin.

Namun, meski masker kain ramah lingkungan, masker menjadi kurang efektif dalam memblokir virus corona ketika sudah tipis karena dicuci pakai berulang kali.

Karenanya penting untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa masker kain tidak lagi mampu menyaring tetesan pernapasan yang mungkin membawa virus.

Baca juga: INFOGRAFIK: Beda Aerosol, Airborne dan Droplet

Selain masker wajah buatan sendiri yang telah kita gunakan, banyak masker yang dijual tanpa peringatan kapan waktunya untuk membuang produk.

Untuk mengetahuinya, berikut adalah pendapat ahli penyakit menular, dokter kulit, dokter berlisensi, dan ahli binatu untuk mempertimbangkan semua tanda-tanda yang artinya kamu harus mengganti masker kain dengan yang baru.

1. Strapnya sudah aus

Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress mengatakan, kerusakan tak selalu terdapat dalam kain yang ada di depan hidung dan mulut, tapi juga ada di bagian lainnya. Terutama jika masker dicuci dengan air bersuhu tinggi dan dikeringkan dengan pemanas.

“Hal terbesar yang harus diperhatikan adalah tali pengikat yang menjaga masker tetap di tempatnya,” kata Yokoji.

"Jika talinya longgar atau melar gantilah, karena jika masker tidak dipasang dengan benar ke wajah bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain,” imbuhnya.

Baca juga: Jangan Turunkan Masker ke Dagu dan Leher, Ini Akibatnya

Ilustrasi penerapan kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) di lingkungan kantor (Dok. Shutterstock) Ilustrasi penerapan kebiasaan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M) di lingkungan kantor (Dok. Shutterstock)

2. Tidak lagi terasa pas

Jika masker kain telah cukup lama dipakai, ukuran masker mulai kendur - terutama jika tidak lagi menutupi hidung dan mulut dengan aman - ganti karet elastis atau mengganti masker dengan yang baru.

“Masker yang kamu gunakan harus pas di bawah dagu, di pipi dan di sekitar hidung. Seharusnya tidak ada celah sama sekali,” ucap Yokoji.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com