Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2020, 10:35 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Beberapa studi mengungkap kopi memiliki manfaat kesehatan. Namun jika dikonsumsi berlebihan, kopi dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh.

Selain jumlah asupan, cara kita meminum kopi juga mampu memengaruhi kondisi kesehatan, seperti dijelaskan dalam temuan studi yang dimuat di The Journal of Hazardous Materials.

Studi itu menemukan, kopi, teh, dan minuman panas lain yang diminum dari wadah berupa gelas kertas dengan lapisan film plastik dapat membuat tubuh terpapar partikel mikroplastik berbahaya.

Partikel tersebut berpotensi menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

"Rata-rata orang yang minum tiga cangkir teh atau kopi setiap hari dalam gelas kertas akan menelan 75.000 partikel mikroplastik kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang," kata penulis utama studi Sudha Goel, MD.

"Dalam 15 menit kopi atau teh dibiarkan sebelum dikonsumsi, lapisan mikroplastik di gelas kertas akan terurai," tambahnya.

Baca juga: Bayi Telan Jutaan Partikel Mikroplastik dari Botol Susu, Benarkah?

Studi dilakukan oleh tim peneliti akademis di India Institute of Technology.  Partikel mikroplastik didefinisikan sebagai potongan kecil plastik atau serat sintetis berukuran 5 mm atau kurang.

Partikel ini ada di produk yang dekat dengan kita setiap harinya, seperti ban mobil, pakaian, dan produk kecantikan.

Laporan studi mengatakan mikroplastik yang jumlahnya banyak menemukan jalan ke sumber air dan lautan bumi, dan menimbulkan ancaman bagi kehidupan laut maupun manusia.

Mikroplastik

Berdasarkan studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), plastik mikro ada di 90 persen dari semua sampel air kemasan yang diuji pada 259 botol (11 merek) terpisah di sembilan negara berbeda.

Para ahli mengingatkan potensi bahaya mikroplastik. Menghirup partikel mikrofiber bisa menyebabkan penyakit seperti kanker.

Awal tahun ini, tim peneliti dari Arizona State University menemukan jejak bisphenol A (BPA) di setiap sampel jaringan manusia (paru-paru, ginjal, limpa, dan hati).

Baca juga: LIPI Teliti Cemaran Mikroplastik di Perairan di Selatan Pulau Jawa

Kepiting kecil yang terperangkap dalam sampah gelas plastikGreenpeace/Noel Guevara Kepiting kecil yang terperangkap dalam sampah gelas plastik

Bisphenol A adalah bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk membuat plastik yang dapat merusak tubuh manusia.

"Kami tidak ingin khawatir, tetapi hal ini merisaukan bahwa bahan non-biodegradable yang ada di mana-mana dapat masuk dan terakumulasi dalam jaringan manusia," sebut Varun Kelkar, peneliti dan mahasiswa PhD di ASU.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com