Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2020, 11:43 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi kardiovaskular yang sehat berperan penting dalam memperpanjang usia seseorang.

Sebab, kesehatan kardiovaskular dapat mencegah penyakit jantung dan serangan jantung mendadak, serta meningkatkan kesehatan secara umum.

Tapi bukan hanya itu, ternyata, mempunyai jantung yang sehat juga bisa mencegah demensia di hari tua.

Studi terbaru menemukan kesehatan jantung pada orang berusia paruh baya dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah di kemudian hari. Studi tersebut melibatkan sebanyak 1.449 orang di Finlandia.

Hasilnya, peserta yang memiliki skor lebih baik pada metrik umum kesehatan kardiovaskular di usia paruh baya, terutama faktor perilaku seperti merokok, memiliki risiko demensia lebih rendah di masa mendatang.

Baca juga: Polusi Udara dan Penyakit Jantung Tingkatkan Risiko Demensia

Temuan ini menunjukkan bahwa menjaga kesehatan kardiovaskular seumur hidup, terutama menjaga indeks massa tubuh, berolahraga, dan tidak merokok, dapat mengurangi risiko demensia saat tua.

Studi sebelumnya tidak dapat menilai hubungan antara kesehatan jantung dan risiko demensia.

Namun, para peneliti dalam studi ini secara khusus melihat faktor biologis seperti tekanan darah rendah dan kolesterol.

Kesehatan jantung peserta dievaluasi dari usia paruh baya hingga usia tua berdasarkan enam faktor.

Enam faktor itu terbagi atas tiga faktor perilaku (status merokok, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh) dan tiga faktor biologis (glukosa plasma puasa, kolesterol total, dan tekanan darah).

"Tekanan darah tinggi dan diabetes dapat mempercepat penyusutan otak. Kolesterol tinggi dapat meningkatkan protein jahat yang menumpuk di otak penderita Alzheimer."

Demikian penuturan Dr Richard Isaacson, direktur Alzheimer's Prevention Clinic di Well Cornell Medicine and New York-Presbyterian.

Baca juga: Rutin Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia, Apa Sebabnya?

"Aliran darah yang menurun dapat menyebabkan 'bintik putih' pada pemindaian otak yang membuat kecepatan pemrosesan otak menjadi lambat."

Di samping tidak merokok, faktor lain yang bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular mencakup olahraga teratur dan menjaga indeks massa tubuh yang sehat.

Seluruh faktor tersebut akan mengurangi risiko demensia di usia lanjut.

"Ada banyak faktor risiko kardiovaskular tertentu, dan masing-masing bisa secara individual atau kombinasi, mempercepat berbagai aspek penurunan kognitif," kata Isaacson.

Studi ini dilakukan pada bulan Mei 2020 dan diterbitkan ke dalam Journal of American College of Cardiology.

Orang yang memiliki risiko tinggi untuk kondisi jantung yang buruk akan mengalami penurunan memori lebih cepat, termasuk menurunnya kemampuan membandingkan huruf, angka, dan objek lain.

Para ahli kesehatan menganjurkan orang dewasa rutin berolahraga, menghindari lemak tidak sehat, merawat gigi, meningkatkan kualitas tidur, dan berhenti merokok. Semua itu dapat menjaga ketajaman otak.

Baca juga: Terdengar Sepele, 5 Kebiasaan Kecil Ini Bantu Mencegah Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com