Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Diawasi, Anak 6 Tahun Habiskan Ratusan Juta Rupiah untuk Main Game

Kompas.com - 21/12/2020, 10:30 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan gadget dapat memberi manfaat dalam kemudahan mengakses informasi.

Namun, penggunaan gadget perlu dibatasi, terutama pada anak. Jika anak kecanduan main gadget, hal itu berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya.

Sudah menjadi kewajiban para orangtua untuk mengatur kapan anak boleh bermain gadget, dan memperhatikan game apa yang dimainkan anak.

Pasalnya, saat ini hampir semua online game memiliki opsi in-app purchase atau pembelian di dalam aplikasi untuk item atau konten tertentu.

Sudah banyak kasus di mana anak diam-diam menghabiskan uang untuk online game. Seperti yang terjadi di AS belum lama ini.

Seorang wanita di Wilton, Connecticut, AS, mengatakan, anaknya yang berusia enam tahun menghabiskan ribuan dollar AS untuk membeli item dalam aplikasi dari video game favoritnya.

Kepada program acara "Good Morning America", wanita bernama Jessica Johnson menceritakan putranya, George, menghabiskan total 16.293,10 dollar AS atau sekitar Rp 230 juta di Apple App Store.

Biaya sebesar itu dikeluarkan untuk membeli item cincin di game Sonic Forces.

Baca juga: Kecanduan Gadget dan Game Online Itu Nyata

 

Johnson menyebutkan, anaknya bisa berbelanja karena akun PayPal miliknya sudah dihubungkan ke perangkat iPad.

Johnson lalu membagikan pengalamannya di grup Facebook yang berisi para ibu. Ia berharap insiden ini tidak terjadi pada orang lain.

"Sebagai ibu, saya pikir penting bagi orangtua lain untuk menyadarinya," kata Johnson, mengutip Good Morning America.

"Sangat disayangkan, karena kami berada dalam pandemi, kami semua bekerja dari rumah. Kami bekerja keras untuk menghibur anak-anak saat menyelesaikan pekerjaan."

"Kami terkadang mengatakan kepada anak, 'Ini, mainkan iPad'. Ternyata itu menjadi bumerang dalam kasus saya," tambah Johnson.

Pada 9 Juli lalu, ibu dua anak yang bekerja sebagai pialang real estat itu melihat tagihan sebesar 106,34 dollar AS (sekira Rp 1,5 juta) yang muncul di laporan banknya sebanyak 12 kali berturut-turut.

Laporan transaksi yang dibagikan Johnson kepada Good Morning America juga memperlihatkan nominal tagihan lain sebesar 53,16 dollar AS, serta beberapa tagihan mulai dari 200-600 dollar AS.

Johnson lantas menghubungi pihak bank, dan ia disarankan membayar tagihan tersebut serta melakukan kontak dengan pihak Apple.

Dari situ, Johnson menghubungi Apple dan Sega, pengembang video game Sonic the Hedgehog yang dimainkan putranya.

Baca juga: Orangtua, Coba Sadari Sisi Positif Game Online untuk Anak, Apa Saja?

Sega belum menanggapi permintaan itu. Namun, Apple pada Selasa (15/12/2020) setuju untuk mengembalikan sebagian dari uangnya.

"Mereka mengembalikan uang saya 10.553,86 dollar AS," kata Johnson.

Apple mengonfirmasi kepada Good Morning America bahwa pihaknya dapat memberikan pengembalian uang kepada Johnson untuk semua biaya yang bisa diidentifikasi perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com