Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Tahu, Ini 10 Penyebab Sakit Saat BAB dan Solusinya

Kompas.com - 22/12/2020, 06:00 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) sering kali memunculkan sensasi yang campur aduk. Mulai dari merasa lebih ringan, lebih lega, hingga merasa perut tidak lagi penuh.

Tapi, bagaimana jika lubang anus justru sakit setelah BAB?

Kondisi ini mungkin terdengar memalukan untuk diungkapkan, namun ternyata cukup umum dikeluhkan.

Meski begitu, ahli gastroenterologi dan asisten profesor kedokteran di NYU Langone Health, Rabia De Latour, MD mengungkapkan kepada Women's Health, banyak orang merasa malu mengungkapkan gejala-gejalanya.

Pada akhirnya, kondisi tersebut tidak dilaporkan dan menjadi berlarut tanpa terobati.

Jika Anda merasakan keluhan serupa, 10 kondisi berikut mungkin adalah penyebabnya:

1. Sembelit
Konstipasi atau sembelit sering kali disebabkan oleh faktor pola makan, seperti tidak makan cukup serat atau tidak cukup minum air.

De Latour menjelaskan, ketika mengalami dehidrasi, usus besar kita akan menyedot semua air dari tinja yang terbentuk.

Ketika kondisi itu terjadi, BAB akan keras dan menyakitkan. Otot-otot di area pinggul akan menegang sehingga menimbulkan rasa sakit.

Akibatnya, feses akan lebih sulit keluar dari lubang anus.

Solusi: usahakan makan cukup serat dan minum banyak air. Jika membutuhkan intervensi, pelunak feses dapat membantu tetapi ini bukanlah solusi jangka panjang.

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Cegah Sembelit Kronis

2. Intoleransi makanan
Menurut ahli gastroentologi sekaligus penasihat Women's Health, Samantha Nazareth, MD, sensitivitas atau intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa, sensitivitas gluten atau sensitivitas fruktosa, bisa menyebabkan sakit saat BAB.

Solusi: Intoleransi laktosa dan fruktosa dapat didiagnosis melalui tes napas yang dilakukan oleh dokter. Semsntara intoleransi gluten sedikit lebih sulit untuk diidentifikasi.

Sensitivitas biasanya terungkap setelah seseorang berhenti mengonsumsi gluten, setidaknya selama tiga minggu dan kembali mengonsumsinya setelahnya untuk melihat apakah ada reaksi yang terjadi.

Jika terbukti mengalami intoleransi, segera berhenti mengonsumsi makanan tersebut.

3. Masalah kulit
Masalah kulit seperti psoriasis dan eksim bisa terjadi di semitar anus dan menyebabkan sakit saat BAB, karena feses melewati bagian kulit yang iritasi, mengelupas dan meradang.

Solusi: solusi untuk masalah kulit di area tersebut sama seperti area kulit lainnya.

Jadi, berkonsultasilah dengan dokter kulit untuk menemukan masalah dan solusi yang tepat.

Krim topikal dan obat-obatan dari dokter bisa membuat iritasi kulit di sekitar anus perlahan berkurang

Baca juga: Pola Makan Tepat, Kunci bagi Pengidap Psoriasis agar Tak Mudah Kambuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com