Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2021, 09:38 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada perekonomian di Indonesia, tak terkecuali pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Data Kementerian Koperasi dan UKM mengungkap, lebih dari 300.000 pelaku UMKM yang terpukul akibat Covid-19. Salah satu yang bisa membuat mereka bertahan adalah shifting ke digital.

Seperti yang dilakukan Rahma. Pelaku UMKM bidang fesyen berusia 36 tahun ini sempat terpuruk karena selama ini mengandalkan pola dagang offline.

Baca juga: Digital Marketing Bantu UMKM Kembangkan Usaha Saat Pandemi

"Sebulan pandemi benar-benar bingung mau ngapain, masuk bulan kedua mulai bangkit dan berusaha memasarkan secara online," tutur Rahma, di Bandung, Senin (4/1/2021).

Tapi ternyata, usaha tersebut pun tidak mudah. Apalagi ia tidak begitu akrab dengan dunia digital. Untungnya, salah satu temannya bergerak di bidang digital marketing.

Dengan dana pas-pasan, Rahma merangkak dibantu sang teman hingga akhirnya saat momen hari belanja online nasional (Harbolnas) 2020, penjualannya naik sekitar 150 persen.

Digital marketing

CEO Boleh Dicoba Digital (BDD), Rizki Fahrurrozi mengatakan, brand lokal yang berhasil shifting ke dunia digital mengalami peningkatan penjualan.

Bahkan kenaikan transaksi di masa Harbolnas seperti 12.12 mencapai 300 persen didominasi fesyen dan kosmetik.

Secara total, pada Harbolnas 12.12, sebanyak 160 klien BDD menembus angka 17.300 transaksi pembelian. Jumlah itu hanya untuk satu hari.

"Kami memegang 160 klien, 85 persen di antaranya UMKM. Dari jumlah itu, 90 persennya bergerak pada bidang fesyen, sisanya kosmetik, corporate, jasa, dan lainnya."

"Beberapa brand lokal ternama yang dipegang adalah Brodo, Eiger, Screamous, dan lainnya," tutur pemuda 29 tahun ini.

Salah satu kunci keberhasilan tersebut adalah digital marketing.

Perusahaan milik Rizki membantu iklan digital yang bisa dilihat di TikTok, Instagram, Facebook, serta media buying di beberapa media online, dan lainnya.

Baca juga: Jangan Takut, Seruan 10.000 Langkah Sehari Cuma Alat Marketing

Soal harga, layanan ini bisa disesuaikan dengan budget. Bahkan uang Rp 50.000 pun bisa digunakan untuk beriklan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com