Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2021, 09:44 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasangan yang sudah menikah tidak hanya merasakan hal yang manis-manis saja. Ada kalanya, konflik timbul dalam rumah tangga.

Namun yang perlu diwaspadai adalah jika perdebatan terjadi tentang hal-hal  yang seharusnya sudah disepakati, dan muncul hampir tiap hari.

Misalnya seputar siapa yang mencuci piring, membersihkan rumah, dan mengasuh anak. Perdebatan yang terus menerus mengenai masalah ini bikin kita stres..

Stres di dalam pernikahan yang terjadi secara terus-menerus akan berpengaruh pada kondisi kesehatan fisik dan emosional kamu dan pasangan.

Psikolog Ted Raddell, PhD mengatakan, kualitas pernikahan menentukan kualitas kesehatan pasangan secara keseluruhan.

Jika hubungan mengalami kendala, kita akan melihat gejala umum dari stres, seperti sakit kepala, masalah perut, dan otot yang tegang.

"Apabila stres terus berlanjut, hal itu memengaruhi fungsi kekebalan kita dan kita lebih rentan terhadap semua jenis masalah fisik," kata Raddell.

Satu studi terbaru menemukan, konflik pernikahan dan depresi memicu kesehatan pencernaan yang buruk.

Baca juga: Pertengkaran Suami-Istri Picu Penyakit dan Masalah Pencernaan

Sementara itu, studi lain menunjukkan bahwa hubungan pernikahan yang buruk terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Umumnya, stres akan menghasilkan respons "fight or flight" (lawan atau lari) dalam keadaan darurat.

Di saat respons tersebut terus-menerus aktif, tubuh akan mengalami gangguan baik fisik maupun emosional.

Stres dapat mengganggu keseimbangan internal tubuh dan memicu sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi dan bahkan nyeri dada, sebut Raddell.

Juga, stres dikaitkan dengan penyakit jantung dan kanker.

"Semakin lama rasa tidak percaya dipertahankan, besar kemungkinan Anda akan melihat beberapa gejala fisik tersebut," jelas dia.

Ketika salah satu pihak dapat menciptakan suasana keamanan secara emosional untuk pasangannya, sistem saraf bergeser ke mode "rest and digest" (istirahat dan mencerna), dan sistem tubuh berfungsi optimal.

Oleh karena itu, Raddell menganjurkan pasangan menikah untuk mencari bantuan lebih cepat apabila tengah berjuang dengan stres dalam rumah tangga.

Baca juga: Bisakah Stres Membuatmu Sakit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com